Menuju konten utama
Harga Minyak

Bank Dunia Revisi Naik Prediksi Harga Minyak

Meski masih berada dalam posisi yang cukup rendah, harga minyak mentah tahun ini sepertinya tidak sesuram yang dibayangkan.

Bank Dunia Revisi Naik Prediksi Harga Minyak
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim berbicara dengan pendiri Microsoft Bill Gates dalam sebuah forum tentang perkembangan keuangan di 2016 IMF World Bank Spring Meeting di Washington. Antara foto/reuters/joshua roberts.

tirto.id - Meski masih berada dalam posisi yang cukup rendah, harga minyak mentah tahun ini sepertinya tidak sesuram yang dibayangkan. Hal ini tercermin dalam sikap Bank Dunia yang menaikkan prediksinya untuk harga komoditi paling seksi tersebut menjadi $41 dolar per barel, dari proyeksi Januari yaitu $37 dolar, di tengah sentimen pasar yang semakin membaik dan melemahnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Prediksi yang dituangkan dalam laporan Commodity Markets Outlook terbaru itu diambil oleh Bank Dunia setelah kondisi kelebihan pasokan minyak di pasar diperkirakan secara berangsur-angsur akan menurun, demikian seperti dikutip dari siaran pers lembaga tersebut.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, pasar minyak mentah mengalami rebound dari posisi rendah pada level $25 per barel pada pertengahan Januari menjadi pada level $40 per barel pada bulan April, yang disebabkan karena adanya gangguan produksi di Irak dan Nigeria serta penurunan produksi oleh negara-negara produsen yang bukan merupakan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), terutama shale oil AS.

"Kami memperkirakan komoditas energi memiliki harga yang sedikit lebih tinggi sepanjang tahun ini, seiring dengan pasar yang kembali seimbang setelah periode kelebihan pasokan," kata John Baffes, Ekonom Senior Bank Dunia sekaligus penulis utama laporan tersebut.

"Namun, harga energi bisa jatuh lebih jauh jika OPEC meningkatkan produksi secara signifikan dan produksi [negara penghasil minyak] non-OPEC tidak turun secepat yang diperkirakan."

Sebelumnya, beberapa produsen utama minyak sebenarnya telah mengajukan tawaran untuk membekukan produksi minyak mereka dalam upaya menstabilkan harga minyak dunia. Namun, hingga saat ini tidak ada kata sepakat yang tercapai di antara negara-negara tersebut selepas Arab Saudi memutuskan untuk mundur dari pembahasan tersebut.

Bank Dunia sendiri memperkirakan harga minyak akan tetap lebih rendah dari tahun lalu. Harga dari energi, termasuk minyak, gas alam dan batu bara, diperkirakan turun 19,3 persen tahun ini dibandingkan dari tahun sebelumnya. Penurunan itu jauh lebih kecil dari perkiraan yang dibuat pada Januari sebesar 24,7 persen.

Seluruh indeks komoditas utama yang didata oleh Bank Dunia sendiri diperkirakan menurun pada tahun ini dibanding tahun ini karena jumlah suplai yang naik serta lemahnya harapan pertumbuhan beberapa komoditas industri di negara-negara berkembang.

Baca juga artikel terkait HARGA MINYAK atau tulisan lainnya

tirto.id - Ekonomi