tirto.id - PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp3,7 triliun di sepanjang 2017. Lewat capaian tersebut, berarti laba bersih yang dikantongi Bank Danamon tumbuh 38 persen dari 2016.
Pertumbuhan laba tersebut didorong sejumlah faktor, di antaranya seperti biaya dana yang lebih rendah, pengelolaan biaya operasional yang disiplin, serta kualitas aset yang lebih baik.
Biaya kredit Bank Danamon sendiri tercatat turun 20 persen menjadi Rp3,4 triliun, sementara pendapatan bunga bersihnya tumbuh 3 persen menjadi Rp14,1 triliun.
“Kondisi keuangan Bank Danamon menguat di penghujung 2017,” ucap Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah dalam Paparan Kinerja 2017 Bank Danamon di kantornya, Jakarta pada Senin (12/2/2018).
Bank Danamon membukukan pertumbuhan pada tiga segmen di tahun 2017. Ketiga segmen itu ialah Usaha Kecil dan Menengah (UKM), enterprise, dan consumer mortgage. Dengan demikian, portofolio kredit Bank Danamon terus bergeser menuju segmen non-mass market.
Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia menyebutkan kredit pada segmen UKM tumbuh 10 persen menjadi Rp28,5 triliun.
Sedangkan untuk segmen enterprise, yang terdiri dari perbankan korporasi, komersial, dan institusi keuangan, tumbuh 4 persen menjadi Rp37,6 triliun. Catatan itu disusul pertumbuhan kredit consumer mortgage sebesar 36 persen menjadi Rp6 triliun.
“Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 5 persen menjadi Rp122,9 triliun dibandingkan setahun sebelumnya,” kata Ahluwalia.
Sama halnya dengan portfolio kredit dan trade finance yang bertumbuh, rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) menurun sebesar 0,3 persen, dari yang tadinya 3,1 persen di 2016 menjadi 2,8 persen di 2017.
Untuk total kredit bermasalahnya pun turun 9 persen menjadi Rp3,4 triliun sampai dengan akhir 2017.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom