tirto.id - Hujan deras selama berjam-jam menyebabkan anak Sungai Bengawan Madiun meluapan dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Madiun, Jawa Timur pada Selasa (5/3/2019) sore hingga Rabu dini hari.
Banjir tersebut menggenang lebih dari 24 lokasi yang berada di wilayah Madiun, di antaranya Kecamatan Pilangkenceng, Kecamatan Mejayan, Kecamatan Wungu, Kecamatan Balerejo serta beberapa wilayah lainnya.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto, banjir ini juga mengakibatkan ratusan keluarga terdampak dan puluhan rumah terendam.
“Korban jiwa di Kecamatan Pilangkenceng 150 jiwa terdampak Kecamatan Mejayan 275 keluarga terdampak dan di Kecamatan Sadaran tujuh keluarga mengungsi ke rumah warga lainnya. Lalu Kecamatan Sadaran ada 40 rumah terendam,” ujar Sutopo.
Sutopo menambahkan, selain merendam rumah, beberapa akses jalan juga terendam dengan ketinggian beragam mulai dari 15 hingga 30 sentimeter.
Sementara dari data yang dilansir Antara banjir terparah terjadi di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan. Bahkan di sejumlah titik, air masuk ke rumah warga dengan ketinggian air berkisar antara satu hingga tiga meter.
"Kami sudah melapor ke Pak Asisten untuk penanganan banjir. Saat ini masih didata rumah warga yang terdampak," ujar Camat Saradan, Setiyono saat dihubungi wartawan, Rabu (6/3/2019).
Petugas kepolisian dari Polres Madiun mengimbau agar pengguna jalan lebih berhati-hati saat melintas di Jalan Raya Madiun-Surabaya.
Pengguna jalan, terlebih mobil dan motor diminta untuk menunggu beberapa saat karena biasanya air yang menggenang tersebut berangsur surut seiring dengan meredanya hujan.
BPBD Kabupaten Madiun menurut Sutopo saat ini juga sudah berada di lokasi kejadian dan melakukan pendataan serta evakuasi warga yang terdampak banjir.
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Nur Hidayah Perwitasari