Menuju konten utama
Flash News

Banjir Landa Kabupaten Grobogan, Akses Kereta Terdampak

Banjir bahkan melumpuhkan jalur kereta api (KA) jurusan Semarang-Surabaya via Gubug.

Banjir Landa Kabupaten Grobogan, Akses Kereta Terdampak
Warga di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berjibaku dengan banjir, Minggu (9/3/2025). (FOTO/dok. BPBD)

tirto.id - Banjir kembali melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Sabtu (8/3/2025), akibat hujan deras yang membuat sungai meluap dan tanggul jebol. Banjir ini juga melumpuhkan jalur kereta api yang menghubungkan Semarang dan Surabaya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, banjir semakin meluas akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Kecamatan Gubug dan Sungai Kliteh di Kecamatan Tegowanu.

"Dua titik tanggul sungai jebol mengakibatkan banjir di beberapa wilayah (di Grobogan) dengan ketinggian 10-100 sentimeter," jelas Bergas saat dikonfirmasi Tirto, Minggu (9/3/2025).

Dia menjelaskan, banjir di Grobogan merendam 21 desa di 6 kecamatan, yang meliputi Kecamatan Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, dan Tegowanu.

"Warga terdampak mencapai 2.174 kepala keluarga, terdiri dari 7.065 jiwa," beber Bergas. Adapun warga yang mengungsi sebanyak 150 orang.

Banjir bahkan melumpuhkan jalur kereta api (KA) jurusan Semarang-Surabaya via Gubug. Rel penghubung antara Stasiun Gubug-Stasiun Karangjati di Grobogan terendam air.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengatakan, luapan air terjadi sejak Sabtu (8/3/2025) malam. KAI mulai menutup jalur KM 32 6/7 antara Stasiun Gubug-Stasiun Karangjati pada Minggu (9/3/2025) mulai pukul 05.27 WIB.

"Kami terpaksa menutup jalur kereta api untuk keselamatan. Sementara tidak bisa dilalui kereta api," kata Franoto dalam keterangan tertulis, Minggu (9/3/2025).

Kepala BPBD Jawa Tengah menuturkan, hingga Minggu pukul 14.00 WIB, air berangsur surut tetapi jembatan rel kereta api mengalami rembesan sehingga evakuasi masih dilakukan.

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Baihaqi Annizar
Editor: Farida Susanty