Menuju konten utama

Banjir Jakarta: Jokowi Minta Pemprov DKI Cepat Lakukan Pencegahan

Presiden Jokowi meminta Pemprov DKI bekerja cepat mencegah potensi banjir Jakarta dengan membersihkan saluran air, sungai dan waduk.

Banjir Jakarta: Jokowi Minta Pemprov DKI Cepat Lakukan Pencegahan
(Ilustrasi) Petugas gabungan dari Dinas Sumber Daya Air dan Dandim Jakarta Selatan memperbaiki tanggul kali Pulo yang jebol dikawasan Jati Padang, Jakarta, Rabu (13/12/2017). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Potensi banjir Jakarta, yang semakin membesar di tengah masa puncak musim hujan saat ini, membetot perhatian Presiden Joko Widodo. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta harus secepatnya bekerja melakukan pencegahan.

“Kita harapkan juga pemerintah provinsi ini (DKI) mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan banjir itu, drainase di kampung-kampung semuanya harus dibersihkan,” kata Jokowi ketika mengunjungi lokasi proyek Waduk Sukamahi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (15/12/2017) sebagaimana dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Jokowi meminta Pemprov DKI juga segera membersihkan aliran sungai-sungai yang ada di Jakarta. Kondisi waduk-waduk tempat penampung air di ibukota juga perlu dipastikan pemeliharaannya.

“Kalau bisa, tambah waduk-waduk yang ada di Jakarta,” kata Jokowi.

Hal ini karena keberadaan waduk-waduk di ibu kota selama ini sudah terbukti efektif mencegah banjir semakin parah di Jakarta.

“Jadi Waduk Sunter, Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Setiabudi, semuanya harus dikerjakan, dibersihkan terus,” kata Jokowi.

Dia juga mengingatkan proyek pembangunan sodetan, yang menghubungkan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur, harus segera diselesaikan. Sodetan ini juga termasuk salah satu sarana pencegah banjir di Jakarta.

Jokowi mengimbuhkan pemerintah pusat sedang berupaya mempercepat penyelesaian masalah pemicu banji Jakarta di sektor hulu. Ia mencontohkan pembangunan Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi di Kabupaten Bogor adalah upaya penanggulangan banjir Jakarta dari wilayah hulu.

“Pusat mengerjakan, pemerintah provinsi mengerjakan. Semuanya harus kerja, semuanya konsisten mengerjakan itu, Insya Allah akan menyelesaikan banyak persoalan banjir yang ada di Jakarta,” ujarnya.

Dia mengklaim kedua waduk itu berpotensi mengurangi laju debit air yang masuk ke Jakarta hingga sebesar 30 persen. Dua waduk itu ditargetkan rampung pengerjaannya pada 2019 dan kini proses pembebasan lahan sudah mulai berjalan. Biaya pembangunan waduk itu mencapai Rp1,1 triliun dan memakai dana APBN. Rinciannya, Waduk Sukamahi membutuhkan Rp400 miliar dan Waduk Ciawi Rp700 miliar.

Hari Ini Jakarta Siaga Banjir

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memerintahkan pada hari ini semua bawahannya bersiap menghadapi situasi siaga banjir.

"Tadi pagi sudah diinstruksikan kepada seluruh aparat untuk siaga tanggap dan saya mengimbau kepada semua warga untuk mengantisipasi juga kemungkinan hujan yang amat lebat diiringi petir terutama di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, pada Jumat (15/12/2017) seperti dikutip Antara.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa wilayah Jakarta diguyur hujan lebat disertai petir pada Jumat sore dan malam. “Ini sesuatu yang kita antisipasi, agar tidak muncul masalah," kata Anies.

Anies juga mengimbau agar pengerjaan proyek infrastruktur di Jakarta selama musim hujan dilakukan dengan lebih cermat. Menurut dia, keberadaan saluran air sangat penting selama pekerjaan pembangunan infrastruktur, terutama ketika musim hujan. Saluran air itu berfungsi untuk mencegah genangan meluas di Jakarta.

Pada awal pekan ini, Jakarta sempat dilanda banjir setelah diguyur hujan lebat. Sejumlah jalan protokol digenangi air dan banyak pohon bertumbangan karena angin kencang menyertai hujan.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom