tirto.id - Presiden Jokowi memastikan pembangunan ibu kota baru akan berkonsep kerja sama dengan ketiga dewan pengarah, yakni Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed, bos Softbank Masayoshi Son, maupun Tony Blair.
Ia memastikan tidak ada konsep pinjaman uang maupun jaminan pemerintah dalam proyek ibu kota baru.
"Yang kita tawarkan satu tidak pinjaman uang. Kedua tidak ada government guarantee. Jadi semuanya kerja sama," kata Jokowi saat berdiskusi dengan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Jokowi mengatakan, pemerintah hanya memberikan apresiasi kepada ketiga tokoh yang berminat membangun ibu kota baru.
Menurut Jokowi, nama para dewan pengarah akan masuk dalam sejarah pembangunan ibu kota Indonesia.
Selain itu, pemerintah memberikan kemudahan investasi kepada para ketiga pebisnis tersebut di Indonesia. Ia menegaskan, kemudahan investasi bukan berarti menyerahkan suatu daerah, tetapi mempermudah investasi di suatu daerah.
"Pulau kita kan banyak, misalnya di Labuhan Bajo, didorong [investasi] di pulau di Labuhan Bajo," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, pemerintah tidak akan menggaji para dewan pengarah. Ia berkelakar kalau salah satu dewan pengarah sudah kaya sehingga tidak perlu digaji lagi.
"Tahu enggak angkanya tadi? 1,4 tadi. Nggak kuat menggaji beliau. 1,4 triliun dolar AS. Bayangin aja," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri