Menuju konten utama

Bandara Silangit Diharap Munculkan Ledakan Pariwisata di Danau Toba

Jokowi berharap Bandara Silangit bisa menjadi gerbang bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung dan melestarikan budaya adat Batak dan Danau Toba.

Bandara Silangit Diharap Munculkan Ledakan Pariwisata di Danau Toba
Sejumlah penari membawakan tarian Tortor saat menyambut kedatangan pertama penumpang dari Singapura setibanya di Bandara Internasional Silangit, Tapanuli, Sumatera Utara, Sabtu (28/10/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Jumat (24/11/2017), meresmikan Terminal Bandar Udara Internasional Silangit di Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengajak semua pihak untuk membuat "ledakan" pariwisata di Danau Toba dan Tanah Batak yang menyimpan begitu banyak kekayaan serta keindahan alam dan budaya.

"Sekitar 74 ribu tahun silam Danau Toba alami ledakan gunung maha dahsyat yang dampaknya terasa sampai sedunia, sekarang kita sedang buat ledakan baru di dunia pariwisata saat gerbang keindahan Toba yang simpan kekayaan budaya dan suku Batak telah terbuka lebar," kata Jokowi seperti dikutip Antara.

Hadir dalam acara itu Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

Presiden mengatakan, dengan adanya bandara ini maka inilah menjadi gerbang bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung dan melestarikan budaya adat Batak dan Danau Toba, membangun kampung halaman dan gerbang menuju kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Inilah gerbang wisatawan berkunjung dan pelestarian adat batak, membangun kampung halaman dan gerbang menuju kemakmuran kesejahteraan masyarakat batak," kata presiden dalam pidato yang juga diselingi dalam bahasa Batak.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, selama ini Bandara Silangit adalah bandara perintis dengan landasan pacu hanya 1.800 meter dan sekarang sudah diperpanjang menjadi 2.650 meter sehingga bisa didarati pesawat jet Boeing jenis 737.

"Artinya kalau sudah bisa didarati pesawat berbadan lebar maka kita akan bisa mengkampanyekan pariwisata ke wisatawan Hong Kong, China, India, dan Taiwan untuk bisa datang ke sini, baik melalui pesawat reguler maupun carter," tutur Menhub.

Bandara Silangit berkapasitas 500.000 penumpang per tahun ini dilengkapi dengan fasilitas CIQ (Custom, Immigration, Quaratine), "runway" atau landasan pacu dengan panjang 2.650 x 30 meter, dan PCN yang bisa mengakomodasi pesawat berbadan sempit Airbus A320 dan Boeing 737-800.

Bandara Silangit juga mengimplementasikan fitur "smart airport" dengan teknologi digital, antara lain, berupa Wi-Fi gratis, display jadwal bus dan penerbangan, e-payment, mesin tiket bus, e-kiosk informasi turis, self check-in, dan berbagai fitur digital.

Berbagai fasilitas digital tersebut sudah dapat dipergunakan sejak 28 Oktober 2017 atau bersamaan dengan penerbangan rute Singapura-Silangit PP, yang merupakan rute luar negeri perdana di Bandara Internasional Silangit yang dilayani oleh Garuda Indonesia.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari