tirto.id - PT Angkasa Pura I memastikan Bandara Lombok Praya sudah beroperasi normal usai terjadi guncangan gempa di NTB sebesar 7 SR pada Minggu malam (5/8/2018) pukul 18.46 WITA.
"Tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara (airside) seperti runway, taxiway, dan apron. Hanya ada kerusakan minor pada fasilitas di terminal," demikian keterangan PT Angkasa Pura I dalam siaran pers usai gempa.
Menurut PT Angkasa Pura I, sekitar pukul 20.00-an WITA, Bandara sempat terjadi padam listrik. Kejadian ini membuat pegawai dan penumpang di airside dan terminal sempat dievakuasi di titik evakuasi di luar terminal. Namun menjelang pukul 20.30 WITA calon penumpang sudah kembali ke ruang tunggu terminal.
Angkasa Pura I juga memastikan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali l, tidak ada kerusakan pada fasilitas airside. Kegiatan operasional berjalan normal, walau ada beberapa kerusakan fasilitas pendukung di terminal.
Saat ini, untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang kami sedang meninjau dan melakukan pembersihan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area, baik di terminal dan sisi udara yang terdampak gempa berkekuatan 7,0 SR yang berpusat di 27 km Timur Laut Lombok Utara di kedalaman 15 km.
Angkasa Pura I memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin muncul akibat proses pembersihan dari sarana ataupun fasilitas yang terdampak di area terminal.
"Untuk informasi lebih lanjut mengenai situasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Lombok kami menghimbau kepada calon penumpang untuk dapat menghubungi Contact Center kami di nomor 172 maupun di akun twitter @angkasapura172," demikian terang Angkasa Pura dalam siaran persnya.
BMKG sendiri menyatakan, peringatan dini tsunami sudah berakhir. Namun demikian, BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada.
#Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:7.0, tanggal: 05-Aug-18 18:46:35 WIB, dinyatakan telah berakhir#BMKG pic.twitter.com/UMARNOwovQ
— BMKG (@infoBMKG) August 5, 2018