Menuju konten utama

Bali dan NTB Diguncang Gempa 6,4 Skala Richter

Gempa bumi yang berpusat di NTB berdampak pada terjadinya guncangan lemah, sedang, hingga kuat dirasakan di sejumlah daerah di Bali, seperti Kuta, Gianyar, dan Denpasar.

Bali dan NTB Diguncang Gempa 6,4 Skala Richter
Ilustrasi. Gempa bumi. Foto/Shutterstock

tirto.id - Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter pada Rabu (22/3/2017). Namun, gempa yang terjadi pukul 07.10 WITA ini tidak berpotensi tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Agus Riyanto, menyebutkan lokasi pusat gempa bumi berada di koordinat 8.88 lintang selatan - 115.24 bujur timur, dengan kedalaman 117 kilometer.

Dilansir dari Antara, gempa bumi tersebut berdampak pada terjadinya guncangan lemah, sedang, hingga kuat dirasakan di sejumlah daerah di Bali, seperti Kuta, Gianyar, dan Denpasar.

Guncangan juga terasa di Pulau Lombok hingga Pulau Sumbawa, NTB, dalam skala intensitas II SIG BMKG atau III-V "modified mercalli intensity" (MMI). Di daerah itu, guncangan gempa bumi dirasakan oleh hampir semua orang.

"Guncangan gempa bumi juga dilaporkan terasa hingga Banyuwangi, Jawa Timur," kata Agus menjelaskan.

Lebih lanjut Agus menambahkan, ditinjau dari kedalamannya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi, hasil interaksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

"Sampai laporan gempa bumi disusun pada pukul 07.26 WITA, belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan dan laporan kerusakan," ujarnya.

Atas peristiwa ini, pihaknya mengimbau warga agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Khusus masyarakat di daerah pesisir selatan timur Bali hingga barat Lombok (NTB), diingatkan agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Baca juga artikel terkait GEMPA BALI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari