tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, bakal memanggil Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri dan Mochamad Iriawan pekan ini.
Menurut Bahlil, meski tak berkepentingan dalam penunjukan pejabat-pejabat perusahaan minyak dan gas bumi (migas) pelat merah itu, namun kerja Pertamina sangat berkaitan erat dengan Kementerian ESDM. Pasalnya, sekitar 65 persen dari total lifting migas nasional didominasi oleh Pertamina.
“Oh, saya berkepentingan sekali sama Pertamina, karena 65 persen lifting kita dikuasai oleh Pertamina. Secara teknis kan Pertaminanya nanti koordinasi dengan Kementerian ESDM,” kata Bahlil usai konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024).
Karena itu, pada pertemuan tersebut, nantinya Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut akan membahas bagaimana upaya Pertamina untuk dapat mengerek realisasi lifting migas Indonesia.
Hal itu dapat dilakukan dengan peningkatan aktivitas eksplorasi maupun optimalisasi sumur-sumur migas yang telah lama menganggur (idle).
“Baik kita akan melakukan eksplorasi, meningkatkan lifting, sumur-sumur idle dan saya habis ini akan mengundang mereka untuk kami melakukan rapat koordinasi. Minggu inilah (dipanggil). Orang baru dilantik, pasti dia koordinasi (dulu di internal Pertamina)," jelas Bahlil.
Sementara itu, soal penunjukan Simon Aloysius Mantiri dan Mochamad Iriawan sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama Pertamina, Bahlil mengatakan, itu adalah keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Presiden Prabowo Subianto.
Sebab, pada dasarnya Pertamina adalah perusahaan BUMN yang menjalankan fungsi dan kerja di sektor migas.
“Pasti Menteri BUMN mempunyai penilaian-penilaian khusus untuk melakukan rotasi kepada siapa aja yang akan diganti, termasuk di dalamnya adalah Pertamina,” tegas Bahlil.
Diberitakan sebelumnya, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Menteri BUMN Erick Thohir telah merombak susunan direksi dan komisaris Pertamina.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan pengangkatan serta pemberhentian direksi dan komisaris BUMN termasuk Pertamina merupakan kewenangan pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” kata Fadjar dikutip Antara, di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Keputusan RUPS itu tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, yang menetapkan Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen, dan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina.
Berikut daftar lengkap susunan Komisaris dan Direksi Pertamina:
Jajaran Dewan Komisaris
- Komisaris Utama : Mochamad Iriawan
- Wakil Komisaris Utama : Dony Oskaria
- Komisaris Independen : Raden Adjeng Sondaryani
- Komisaris : Heru Pambudi
- Komisaris : Bambang Suswantono
- Komisaris Independen : Condro Kirono
- Komisaris Independen : Alexander Lay
- Komisaris Independen : Iggi H. Achsien
Jajaran Direksi
- Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri
- Wakil Direktur Utama: Wiko Migantoro
- Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
- Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra
- Direktur Logistik dan Infrastruktur: Alfian Nasution
- Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
- Direktur Penunjang Bisnis: Erry Widiastono
- Direktur Sumber Daya Manusia: M Erry Sugiharto
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Bayu Septianto