tirto.id - Untuk menekan penularan COVID-19, masyarakat diharuskan menjaga kebersihan. Salah satu caranya adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan cairan pembunuh kuman jika sulit menjangkau air. Hal ini tentu saja membuat banyak orang membawa hand sanitizer berbasis alkohol ke mana pun ketika berpergian.
Beberapa orang juga menyimpannya di dalam mobil agar selalu tersedia saat dibutuhkan, terlebih ketika berpergian. Namun menyimpan larutan pembunuh kuman di mobil tersebut ternyata tidak dianjurkan oleh para pakar, terlebih untuk jangka waktu yang panjang.
Mengapa demikian?
Hand sanitizer dapat memantik api apabila disimpan di dalam mobil dalam jangka waktu yang lama. Cairan pembunuh kuman tersebut terbuat dari bahan kimia yang kuat dan mengandung konsentrat alkohol bermutu tinggi.
Meski baik untuk menunjang kebersihan diri, kandungan alkohol tersebut mudah terbakar jika terkena panas dalam jangka waktu yang lama, demikian sebagaimana dilansir India Times. Hal tersebut dapat terjadi jika Anda menyimpannya di mobil selama berjam-jam atau berhari-hari secara terus menerus.
Untuk alasan yang sama, tidak disarankan pula menggunakan hand sanitizer saat Anda memasak di dapur. Hal ini dibenarkan oleh Sherrie Wilson, seorang pensiunan petugas pemadam kebakaran. “(Hand sanitizer) mudah terbakar,” ungkapnya seperti dilansir CBS News.
Sementara itu, Wilson juga mengatakan bahwa botol pompa larutan pembersih kuman dapat menimbulkan risiko lebih besar karena uap bisa bocor ke dalam mobil yang panas dan menciptakan lingkungan yang mudah terbakar.
Sebuah penelitian lama yang diterbitkan Journal of American Dietetic Association menemukan bahwa sebenarnya dibutuhkan waktu sebanyak tiga jam untuk sepenuhnya memanaskan alkohol.
Di sisi lain, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Temperatur menemukan bahwa sebuah mobil yang diparkir di bawah sinar matahari pada suhu 95 derajat akan membuat suhu internal dalam mobil mencapai hingga 116 derajat dalam kurun waktu satu jam.
Dasbor menjadi panas hingga 157 derajat, sementara alkohol mendidih pada sekitar 173 derajat Fahrenheit. Oleh karenanya, kemungkinan pembersih tangan Anda mencapai level panas tersebut menjadi agak rendah.
Tetapi, jika Anda tinggal di daerah yang sangat panas, itu bukan tidak mungkin. Meninggalkan cairan pembersih kuman di dalam mobil panas di bawah sinar matahari langsung dapat menyebabkan kebakaran, sebagaimana dikatakan Dr. Amesh A. Adalja, sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security.
"Kebanyakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol dan zat yang mudah terbakar," katanya. Oleh karenanya, pastikan mobil tidak terlalu panas atau tetap bawa hand sanitizer Anda tanpa meninggalkannya di mana pun.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto