tirto.id - Sedari dini, anak-anak harus dilatih untuk mampu memaafkan orang lain agar dapat menjadi karakter baik yang akan mengiringi tumbuh kembang anak hingga ia nanti dewasa.
Kendati masih berada di fase awal kehidupan, bukan berarti anak-anak tidak pernah luput melakukan kesalahan. Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa melakukan kesalahan.
Apalagi jika mereka sudah mulai berinteraksi dengan anak-anak lain. Tentunya perselisihan kecil kerap kali mewarnai saat bermain bersama.
Terlebih ego seorang anak cukup tinggi jika sedang berselisih dengan kawannya. Namun, sikap berlapang hati untuk mengucap maaf dan memaafkan akan menunjukkan karakter baik seorang anak.
Cara Orang Tua Melatih Anak untuk Memaafkan
Orang tua harus mendampingi proses belajar anak. Tidak hanya proses belajar akademik, tetapi juga proses pembelajaran setiap tahap hidupnya.
Melansir dari laman Disdikpora Kab. Buleleng, proses belajar ini menjadi hal yang hampir setiap hari dilalui oleh anak.
Perselisihan antara anak dengan temannya harus disikapi dengan bijak oleh orang tua. Salah satunya dengan mengenalkan anak untuk mampu memaafkan orang lain.
Berikut ini adalah uraian cara melatih anak untuk memaafkan orang lain:
1. Memberi Contoh Memaafkan
Masa kanak-kanak dikatakan sebagai golden age karena mereka mampu merekam apa yang orang lain lakukan dan mampu menirunya.
Anak akan lebih mudah menyerap pengetahuan ketika melihat sendiri kemudian menirukannya. Orang tua harus memberi contoh memaafkan agar anak mau memaafkan.
Dalam hal ini, orang tua juga akan turut belajar karena harus membiasakan diri dengan meminta maaf.
Memberikan contoh memaafkan bisa dilakukan dengan selalu berkata pada anak, “Iya, Nak. Bunda maafkan.” Bisa juga dengan bahasa tubuh, seperti bersalaman dan saling berpelukan.
2. Belajar Menyalurkan Kemarahan
Beberapa anak cukup sulit untuk mengekspresikan emosinya. Mereka cenderung tertutup dan menolak untuk menyalurkan kemarahannya sehingga proses untuk memaafkan menjadi semakin sulit.
Orang tua disarankan mengajari anak seperti ini dengan menggunakan motorik halus si anak.
Misal, menyalurkannya dengan menggambar, mencoret-coret sebagai pelampiasan rasa kesal atau marahnya, bisa juga dengan mengajaknya berani berbicara pada orang yang membuatnya kesal.
Semua upaya menyalurkan kemarahan tersebut bertujuan agar hati anak lega. Nah, ketika hati anak lega, maka anak akan lebih mudah memaafkan.
3. Belajar Jujur
Anak yang jujur sangatlah disukai oleh orang tua. Orang tua harus menanamkan nilai tersebut sejak dini sebab melatih anak untuk selalu berkata jujur akan membuatnya berani berkata terus terang dengan apa pun yang terjadi.
Apabila anak mengalami permasalahan dengan teman mainnya, si anak akan lebih mudah mengatakan kepada orang-tua. Saat inilah, orang tua mengajarkan anak untuk memafkan kesalahan tema-temannya.
4. Memberi Pujian
Anak-anak akan merasa senang jika mendapat apresiasi berupa pujian. Sebagai orang tua, jangan pernah ragu untuk memberikan pujian kepada anak.
Pujian ini bisa diekspresikan atas hal baik yang dilakukan anak, termasuk ketika anak mau memaafkan temannya. Selain itu, memberi pujian pada anak dapat menjadi motivasi bagi anak untuk senang memaafkan orang lain.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Maria Ulfa