tirto.id - Piala Presiden 2019 menjadi turnamen terakhir bagi Perseru Serui dengan nama tersebut. Pasalnya, mereka bakal berganti menjadi Perseru Badak Lampung FC. Dengan berganti nama, home base pun dipastikan berpindah dari Serui ke Bandar Lampung.
“Untuk saat ini memang Perseru sedang dalam proses relokasi ke Kota Bandar Lampung. Ada perubahan nama juga menjadi Perseru Badak Lampung FC,” tutur Satya Djojosugito selaku CEO klub.
Badak Lampung FC akan ikut berkompetisi di ajang Liga 1 2019 untuk mengisi slot Perseru Serui. Hadirnya wakil dari Lampung untuk ikut serta di level tertinggi sepak bola Indonesia membuat Satya Djojosugito berharap sepak bola Lampung dapat kembali berjaya.
“Badak Lampung FC resmi berlaga di Liga 1 2019, semoga menjadi titik awal kembalinya kejayaan klub asal Lampung di kasta tertinggi Indonesia,” tulis akun Instagram resmi klub.
Dipilihnya logo dan nama badak lantaran menurut Satya hewan tersebut adalah representasi dari timnya: kuat, cepat, dan komunikatif.
“Ada beberapa alasan kenapa kami memilih badak dan Lampung, yakni karena sejarahnya sendiri,” katanya.
Bergantinya nama klub di sepak bola Indonesia seolah hal yang lumrah. Teranyar, PS TIRA yang sebelumnya bernama PS TNI kembali mengubah namanya menjadi TIRA Persikabo.
Kandas di Piala Presiden 2019
Perseru sendiri mengakhiri perjalanan di Piala Presiden 2019 dengan kekalahan 4-0 atas Persib Bandung. Total dalam tiga laga di Grup A, mereka selalu kalah. Perseru mencetak 4 gol, tetapi kebobolan 10 kali.
Menurut pelatih I Putu Gede, permasalahan di luar lapangan, termasuk kepindahan home base Perseru, memperngaruhi performa tim.
"Saya menangkapnya ada kesan situasi di luar lapangan membuat pemain enggak konsentrasi. Mereka jadi kehilangan fokus," tutur Putu Gede dikutip situs resmi Liga 1 pada Rabu (13/3).
Editor: Fitra Firdaus