Menuju konten utama

Bacaan Niat & Tata Cara Shalat Tarawih-Witir Sendiri Saat Pandemi

Bacaan niat dan tata cara Shalat Tarawih serta Witir sendiri saat Pandemi COVID-19.

Bacaan Niat & Tata Cara Shalat Tarawih-Witir Sendiri Saat Pandemi
Ilustrasi Salat. foto/istockphto

tirto.id - Berbeda dari malam-malam bulan biasanya, pada Ramadan, terdapat ibadah khusus salat Tarawih yang didirikan usai salat Isya dan sebelum salat Witir. Salat Tarawih pada Ramadan dapat dikerjakan berjemaah atau sendirian.

Hukum salat Tarawih sunah, yang artinya jika dikerjakan mendapatkan pahala, tetapi bila tidak didirikan tidak berdosa. Meskipun demikian, karena kemuliaan bulan Ramadan yang datang setahun sekali, maka umat Islam berbondong-bondong mengerjakannya.

Ketika salat Tarawih sudah dikerjakan, maka dianjurkan untuk melanjutkannya dengan salat Witir, kecuali jika ingin mendirikan salat sunah lainnya. Hal ini dikarenakan salat Witir adalah salat sunah penutup bagi salat-salat sunah lainnya.

Jika seorang muslim hendak mengerjakan salat tahajud (pada sepertiga akhir malam setelah terjaga) usai salat tarawih, maka ia dapat memilih mengerjakan witir setelah tarawih, atau setelah tahajud.

Kesunahan salat Tarawih tertera dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa ibadah [Tarawih] di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau,” (H.R. Bukhari).

Sementara itu, anjuran salat Witir dijelaskan oleh Aisyah, ia berkata: "Dari setiap malam, Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan salat Witir pada permulaan malam, tengah malam, akhiran malam, dan berakhir pada waktu subuh," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Menanggapi pandemi Covid-19 yang masih luas penularannya di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 03 Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriyah/2021, diikuti dengan SE Nomor 04 Tahun 2021 tentang Perubahan SE Nomor 03 tersebut.

Berdasarkan SE tersebut, pada wilayah yang termasuk kategori zona hijau dan kuning dengan risiko penyebaran Covid-19 rendah, maka masjid atau musala dapat menyelenggarakan aktivitas ibadah berjemaah, termasuk salat Tarawih, tadarus Al-Qur'an, dan iktikaf.

Kendati dibolehkan, masyarakat tetap diimbau untuk menaati protokol kesehatan dengan ketat, mengisi masjid paling banyak 50% kapasitas jemaahnya, menjaga jarak aman satu meter antarjemaah, dan setiap orang membahwa perlengkapan ibadahnya masing-masing.

Sementara itu, untuk wilayah zona merah yang risiko penyebaran Covid-19 tergolong tinggi, rumah ibadah tidak boleh menjalankan kegiatan ibadah secara berjemaah, serta masyarakat diimbau untuk salat Tarawih dan Witir sendirian atau bersama keluarga di rumah masing-masing.

Panduan Salat Tarawih Sendiri di Rumah

Sebagai langkah preventif dan berhati-hati pada penyebaran Covid-19, umat Islam Indonesia, terutama yang berada di zona merah sebaiknya mendirikan salat Tarawih sendiri di rumah.

Salat Tarawih ini dapat dikerjakan dengan 8 rakaat atau 20 rakaat. Masing-masing memiliki dalil kuat dari nas hadis Nabi Muhammad dan riwayat dari sahabat nabi.

Landasan pengerjaan salat Tarawih 8 rakaat ini berdasarkan riwayat Aisyah, ia berkata:

"Nabi SAW tidak pernah melakukan salat sunah pada bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau salat 4 rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat 3 rakaat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, pengerjaan salat Tarawih 20 rakaat ini dirujuk dari riwayat tabiin, di antaranya Said bin Yazid, Yazid bin Ruman, Yahya bin Said al-Qathan, dan Abdul Aziz bin Rafi, sebagaimana dikutip dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadan (2017) yang ditulis oleh Ma’ruf Khozin.

Yazid bin Ruman berkata: "Pada zaman Umar bin Khattab, orang-orang melaksanakan salat malam pada bulan Ramadan [salat Tarawih diikuti Witir] dengan 23 rakaat," (H.R. Imam Muslim).

Dalam pengerjaannya, salat Tarawih, baik itu 8 atau 20 rakaat dapat dikerjakan dengan dua cara, yaitu dengan formasi 4 rakaat sekali salam atau dengan 2 rakaat sekali salam.

Jika dilanjutkan dengan salat Witir, maka formasi salatnya dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Salat Tarawih 8 Rakaat

  1. Salat Tarawih 8 rakaat dengan formasi 4 rakaat sekali salam, serta 3 rakaat salat Witir, yaitu 4-4-3.
  2. Salat Tarawih 8 rakaat dengan formasi 2 rakaat sekali salam, serta 3 rakaat witir, yaitu 2-2-2-2-2-1
Salat Tarawih 20 Rakaat

  1. Salat Tarawih 20 rakaat dengan formasi 4 rakaat sekali salam, serta 3 rakaat salat Witir, yaitu 4-4-4-4-4-3; dan
  2. Salat Tarawih 20 rakaat dengan formasi 2 rakaat sekali salam, serta 3 rakaat salat Witir, yaitu 2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-1.

Niat Salat Tarawih 4 Rakaat

Bacaan niat salat Tarawih 4 rakaat adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya, "Ushalli sunnatat tarawiihi arba'ata rakaatin mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala"

Artinya, "Saya berniat salat sunah Tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT."

Niat Salat Tarawih 2 Rakaat

Bacaan niat salat Tarawih 2 rakaat adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adāan lillāhi ta‘ālā."

Artinya, “Aku berniat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”

Tata Cara Salat Tarawih Sendiri Formasi 4 Rakaat

Untuk mendirikan salat Tarawih dengan formasi masing-masing 4 rakaat, baik itu untuk salat Tarawih 8 rakaat atau 20 rakaat, tata cara rincinya adalah sebagai berikut:

  1. Mengucapkan niat salat Tarawih sendiri, niat dalam hati atau dilafalkan ketika takbiratul ihram.
  2. Mengucap takbir saat takbiratul ihram.
  3. Membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca salah satu surah dalam Alqur'an.
  4. Rukuk.
  5. Itidal.
  6. Sujud pertama.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua (sesuai dengan urutan gerakan pada rakaat pertama).
  11. Mengerjakan rakaat ketiga sesuai urutan gerakan rakaat pertama dan kedua.
  12. Mengerjakan rakaat keempat sesuai urutan gerakan rakaat pertama, kedua, dan ketiga, hingga sujud kedua.
  13. Setelah bangkit dari sujud kedua rakaat keempat, duduk tasyahud, lalu salam pada rakaat keempat.
Selanjutnya, seseorang dapat mengerjakan salat Tarawih 4 rakaat sekali salam, yang dilanjutkan hingga genap 8 atau 20 rakaat.

Tata Cara Salat Tarawih Sendiri Formasi 2 Rakaat

Untuk mendirikan salat Tarawih dengan formasi masing-masing 2 rakaat, baik itu untuk salat Tarawih 8 rakaat atau 20 rakaat, tata cara rincinya adalah sebagai berikut, sebagaimana dilansir dari NU Online:

  1. Pelafalan niat salat Tarawih sendiri, niat di dalam hati atau dilafalkan ketika takbiratul ihram.
  2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
  3. Membaca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah, dilanjutkan membaca salah satu surat pendek Alquran.
  4. Rukuk.
  5. Itidal.
  6. Sujud pertama.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
  11. Salam pada rakaat kedua.

Selanjutnya, seseorang dapat mengerjakan salat Tarawih formasi 2 rakaat sekali salam, yang dilanjutkan hingga genap 8 atau 20 rakaat.

Panduan Salat Witir Sendiri

Salat Witir dapat dikerjakan 3 rakaat, baik dengan dua salam atau satu salam. Niat salat witir sendiri dapat dibedakan menjadi niat untuk 3 rakaat 2 salam (2 rakaat diikuti 1 rakaat), dan niat untuk salat witir 3 rakaat sekaligus (1 salam).

Niat Salat Witir Sendiri 3 Rakaat 2 Salam

Bacaan niat salat Witir sendiri untuk 2 rakaat di salam pertama adalah:

أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى

Bacaan latinnya: "Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa."

Artinya: "Aku berniat salat sunah Witir 2 rakaat karena Allah ta'ala."

Sementara bacaan niat salat witir sendiri untuk 1 rakaat di salam kedua ialah:

أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى

Bacaan latinnya: "Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa."

Artinya: "Aku berniat salat sunat Witir satu rakaat karena Allah ta'ala."

Niat Salat Witir Sendiri 3 Rakaat 1 Salam

Bacaan niat salat witir sendiri untuk 3 rakaat sekaligus adalah sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ"

Artinya: "Aku berniat salat sunah salat Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."

Tata Cara Salat Witir Sendiri

Tata cara salat witir sendiri dapat dipisahkan menjadi tata cara witir 3 rakaat 2 salam (2 rakaat diikuti 1 rakaat), dan tata cara untuk salat witir 3 rakaat sekaligus (1 salam).

Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat 2 Salam

Urutan tata cara salat Witir 3 rakaat dengan 2 salam adalah sebagai berikut:

  1. Mengucap bacaan niat salat Witir untuk 2 rakaat di salam pertama.
  2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati atau dilafalkan.
  3. Membaca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam Alquran.
  4. Rukuk.
  5. Iktidal.
  6. Sujud pertama.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Berdiri kembali pada rakaat kedua.
  10. Membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca salah satu surat dalam Alquran.
  11. Rukuk.
  12. Itidal.
  13. Sujud pertama.
  14. Duduk di antara dua sujud.
  15. Sujud kedua.
  16. Duduk tasyahud akhir di rakaat kedua.
  17. Salam pada akhir rakaat kedua.

Kemudian, kembali salat satu rakaat (dengan membaca niat salat Witir satu rakaat, serta melakukan urutan yang sama seperti di rakaat pertama, diakhiri tasyahud akhir dan salam).

Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat 1 Salam

Urutan tata cara salat Witir 3 rakaat dengan 1 salam adalah sebagai berikut:

  1. Mengucapkan bacaan niat salat Witir untuk 3 rakaat.
  2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati atau dilafalkan.
  3. Membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan membaca salah satu surah dalam Alquran .
  4. Rukuk.
  5. Iktidal.
  6. Sujud pertama.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Berdiri kembali pada rakaat kedua.
  10. Membaca surah Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Alquran.
  11. Rukuk.
  12. Iktidal.
  13. Sujud pertama.
  14. Duduk di antara dua sujud.
  15. Sujud kedua.
  16. Berdiri kembali pada rakaat ketiga.
  17. Membaca surah Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Alquran.
  18. Rukuk.
  19. Iktidal.
  20. Sujud pertama.
  21. Duduk di antara dua sujud.
  22. Sujud kedua.
  23. Duduk tasyahud akhir.
  24. Salam.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2021 atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Fitra Firdaus