Menuju konten utama

Azis Syamsudin Belum Pikirkan Jadi Ketua Umum Golkar

Azis menganggap wajar bila namanya disebut dalam bursa calon ketua umum Golkar.

Azis Syamsudin Belum Pikirkan Jadi Ketua Umum Golkar
Aziz Syamsuddin (kiri). antara foto/rivan awal lingga.

tirto.id - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Sumatera III, Azis Syamsuddin, mengaku belum memikirkan kemungkinan maju sebagai calon ketua umum Golkar menggantikan Setya Novanto.

"Saya belum tahu," kata Azis di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).

Namun, Azis menganggap wajar bila namanya disebut dalam bursa calon ketua umum Golkar.

Menurut dia, setiap kader berhak untuk menyebut nama calon yang dianggap pantas memimpin Golkar.

"Disebut kan boleh aja. Saya sendiri juga belum kepikiran. Saya masih konsentrasilah urusan Pilkada ini," kata Azis.

Ketua Banggar DPR RI ini pun menyatakan tidak setuju dengan wacana Munaslub Golkar sebelum adanya putusan praperadilan Setya Novanto. "Kami masih konsentrasi Pilkada 2018, April. Persiapan itu harus lebih kami utamakan," kata Azis.

Baca: Titiek Soeharto Siap Jadi Ketua Umum Partai Golkar

Terkait desakan dari 31 DPD I Golkar, ia menyatakan bahwa hal itu tidak bisa menjadi satu-satunya alasan untuk menyelenggarakan Munaslub. Sebaliknya, kata Azis, Munaslub bisa diselenggarakan bila telah memenuhi mekanisme yang ada.

"2/3 itu hanya salah satu saja. Harus dilihat alasannya," kata Azis.

Masuknya nama Azis sebagai calon terkuat pengganti Setya Novanto sebelum rapat pleno DPP Golkar 21 November lalu sempat dibenarkan oleh Ketua Harian Golkar Nurdin Halid. Namanya bersaing dengan Airlangga Hartarto, Ade Komarudin, dan Idrus Marham.

Hanya saja, dalam rapat pleno tersebut pada akhirnya tidak jadi menonaktifkan Setya Novanto. Melainkan, mengangkat Idrus Marham sebagai Plt Ketua Umum Golkar sampai ada keputusan dari sidang praperadilan Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.

Baca juga artikel terkait MUNASLUB PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto