tirto.id - Menjaga kebersihan menjadi satu hal yang kini sangat diperhatikan oleh masyarakat dunia, terutama saat pandemi yang diakibatkan oleh virus Covid-19 sedang melanda.
Orang mulai rutin mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik lainnya terutama setelah melakukan berbagai kegiatan di luar rumah.
Dalam Islam, menjaga kebersihan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap muslim.
Tak heran jika kata “Thaharah” yang dipergunakan memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu : “bersuci” atau “lepas dari kotoran”.
Merujuk laman Kemdikbud, dalam kitab Fii Ushul Al-Ahkam, Imam Sya-Syatibi menyebutkan, kehadiran Islam sendiri tujuannya adalah menjaga jiwa, akal, jasmani, harta, agama dan keturunan agar tetap baik, sehat dan bersih.
Banyak hadis dan ayat dalam Al-Qur'an yang membahas tentang penyucian diri, membersihkan diri, dan hal senada yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala serta Rasul-Nya untuk kaum muslim.
Bahkan hal itu telah dipraktikkan belasan abad lalu, diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
Buktinya dengan adanya kewajiban berwudu dengan air bersih dan suci sebelum melaksanakan salat setiap hari.
Maknanya, sedikitnya 5 kali sehari umat muslim harus melakukan pembersihan terhadap anggota tubuh yang wajib dibasuh saat wudu. Ini pun belum termasuk salat sunah lainnya jika dikerjakan.
Tentang berwudu dalilnya ada dalam Al Quran surat Al-Maidah ayat 6, Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS Al Maidah : 6).
Kemudian ada pula kewajiban mandi wajib untuk membersihkan hadas besar contohnya setelah berhubungan suami istri, setelah haid dan melahirkan bagi wanita, dan bagi pria jika mengalami junub.
Jika belum mandi wajib, maka belum diperbolehkan melaksanakan salat, kecuali dalam beberapa kasus pengecualian seperti sedang mengalami penyakit berat, atau saat tidak tersedia air.
Dari laman muslimah, sebuah hadis yang dituturkan Aisyah radhiyallahu ‘anha; dia berkata:
“Bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dari janabah maka beliau mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhunya untuk salat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, sampai beliau menyangka air sampai kedasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Saat melaksanakan salat pun kebersihan dan kesucian pakaian, tempat salat dan sajadah, juga berbagai hal yang dikenakan saat melaksanakan ibadah tersebut harus bersih, bahkan disunahkan wangi serta tidak boleh ada najis yang menempel.
Hal tersebut menandakan bahwa Islam merupakan agama yang sangat mencintai kebersihan dan menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri serta lingkungan, bahkan saat sedang terjadi pandemi atau wabah penyakit.
Menjaga kebersihan bagi seorang muslim bukan hanya sekedar sebuah kebiasaan baik, namun juga menjadi perintah agama sehingga bernilai ibadah dan akan diganjar dengan pahala.
Berikut ini beberapa ayat dalam kitab suci Al Quran yang membahas tentang kebersihan dan kesucian:
Ayat-ayat Al-Qur'an Tentang Kebersihan
- QS. Al-Baqarah: 222 (Dalil mandi wajib usai haid)
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (QS. Al-Baqarah: 222).
- QS. Al-Anfal: 11 (Mandi dengan air bersih/hujan)
Artinya: “Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu).” (QS. Al-Anfal: 11)
- QS. At-Taubah: 108 (Allah SWT menyukai orang yang bersih)
Artinya: “Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS. At-Taubah: 108).
- QS. Al Baqarah: 151 (Allah dan Rasul mengajarkan tentang menyucikan diri)
Artinya: “Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 151).
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno