Indeks Tulisan
"Banyak Habib yang Tidak Mencerminkan Akhlak yang Baik"
Ahli tafsir Alquran, Quraish Shihab, bercerita tentang masa kecilnya dan pandangannya tentang kehabiban.
Perseteruan Orang-Orang Arab di Indonesia
Orang-orang Arab di Indonesia, termasuk para sayid atau habib, tidak bebas dari perseteruan dan pertikaian.
Menjadi Republik Ormas, Membiakkan Paramiliter
Indonesia kaya dengan cerita puluhan bahkan ratusan ormas dan laskar hingga kelompok paramiliter. Lalu apa urgensi program bela negara saat kekerasan vigilante kian menjamur?
Yang Tidak Dikatakan Anies Baswedan di Markas FPI
Kelompok Arab bukanlah kelompok yang pertama menyatakan setia terhadap Indonesia. Sebelum deklarasi Persatoean Arab Indonesia (PAI), sekelompok orang Tionghoa mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI) pada 1931.
Dan (Turis) Cina Mulai Menyerbu Indonesia
Secara statistik jumlah kunjungan turis Cina ke Indonesia memang meningkat. Namun, di saat bersamaan muncul isu peningkatan jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal Negeri Tirai Bambu ke Indonesia.
Mengejar Mimpi 20 Juta Kunjungan Turis Asing
Pemerintah menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing pada 2019. Kunjungan para turis asing ini ditargetkan separuhnya di luar Pulau Bali yang selama ini masih jadi favorit.
Turki yang Jauh Tapi Terasa Akrab
Meski secara geografis jauh, Turki selalu terasa akrab bagi (orang) Indonesia. Bukan hanya sekarang saat perbincangan tentang Turki ramai di media sosial dalam perkara kudeta—yang sebagian besarnya merupakan puja-puji terhadap Erdogan. Kebangkitan Turki adalah salah satu yang menjadi semangat bagi pendiri bangsa, saat Indonesia masih menjadi proyeksi.
Siapa Brigjen (Purn) Adityawarman Thaha?
Adityawarman Thaha, salah satu tokoh yang ditangkap atas dugaan makar, dikenal sebagai purnawirawan TNI ahli bom yang memang dekat dengan kalangan Islam.
Tulang Punggung Prof. Syafi'i Ma'arif
Prof. Syafi'i Ma'arif tak suka menyuruh-nyuruh, tak senang memerintah-merintah. Saya tak heran jika ia pun tak sudi diatur-atur, diperintah-perintah. Saya selalu ingat kata-kata yang sering diucapkan Prof. Syafi’i tentang Tan Malaka: “Tulang punggungnya terlalu keras untuk membungkuk di hadapan siapa pun.”
Moncer karena Olahraga, Tersingkir di era Soeharto
Maladi pernah jadi pengurus PSSI, menjadi tentara di masa revolusi, dua kali mencicipi jabatan bergengsi sebagai menteri.
Mengingat Pahlawan, Belajar Kepada Tindakan
Masihkah kita memerlukan pahlawan dan kepahlawanan? Mengapa pahlawan dan kepahlawanan tak pernah absen dari masa kini?
Munir dalam Lipatan Jas Kusut Pejabat
Yang jauh lebih kusut dari jas milik Dirjen HAM adalah penegakan HAM itu sendiri.
Tentara Tak Pernah Salah
TNI nyaris tidak mau mengakui perilaku buruk anggotanya sebagai kesalahan institusional. Tiap ada anggota TNI melakukan kesalahan, bahkan kejahatan, selalu "oknum" yang dijadikan kambing hitam. Tentara tak pernah salah.
Betapa Tidak Pentingnya Banjir di Garut
Apakah kita benar-benar peduli dengan banjir bandang di Garut? Seberapa penting banjir bandang di Garut dibandingkan Pilkada DKI, PON 2016 atau pengadilan Jessica?
Usaha Memutus Tali Solidaritas
Kecurigaan Ahok terhadap "Romo" Sandyawan menggemakan kembali politik massa mengambang. Ahok menuding Sandyawan menghambat penggusuran Bukit Duri Jakarta karena bukan warga setempat. Perilaku Ahok macam ini sudah menjadi semacam modus operandi untuk memutus jejaring solidaritas lintas wilayah, lintas golongan, bahkan lintas kelas.
Bahaya Laten Impunitas
Mereka berdiri setiap Kamis sore untuk memastikan republik tidak terus-menerus melakukan kesalahan yang sama. Mereka berdiri untuk memastikan republik tidak dikendalikan oleh londo-londo ireng yang malah menindas dan menjajah rakyatnya sendiri. Mereka berdiri di sana, terutama, untuk melawan impunitas, orang yang dibebaskan dari hukuman! Ini sebuah bahaya laten yang harus dilawan.
Sudahkah Kalendermu Diganti, Jenderal?
Membaca pernyataan Kapendam terkait pelarangan lapak buku di Bandung membuat saya merasa posisi menteri dalam negeri masih dijabat Rudini dan Moerdiono masih menjadi menteri sekretaris negara. Pernyataan itu menggemakan kepercayaan diri seakan militer masih "berkuasa penuh" sebagaimana terjadi di masa ketika acara Aneka Safari di TVRI begitu menghibur hati.
Kita Berutang pada Bulu Tangkis
Shuttlecock tak kenal etnis. Raket tak pandang ras. Itulah mengapa Indonesia berhutang kepada bulu tangkis.
Betapa Brengseknya Singapura
Sentimen negatif sebenarnya juga rutin diarahkan kepada Malaysia dan Australia, dua tetangga yang lain. Namun terhadap Singapura rasanya begitu lain. Mereka terasa lebih menyebalkan, kadang terlihat brengsek, justru karena – salah satunya-- mereka hanyalah negara dengan ukuran kurcaci dibanding Indonesia. Justru karena luas wilayahnya hanya seuprit, justru karena mereka begitu kecil!
Serba-Serbi Sejarah Kabinet di Indonesia
Dalam rentang hampir 71 tahun merdeka, Indonesia memiliki sejarah unik tentang kabinet-kabinetnya. Ada menteri yang disebut dalam susunan kabinet, tapi tak ketahuan batang hidungnya. Inilah serba-serbi kisah unik kabinet Indonesia: