Irfan Teguh Pribadi
Irfan Teguh Pribadi bertanggung jawab mengelola program Mozaik yang tayang setiap hari. Program ini membahas peristiwa, tokoh, dan produk dengan pendekatan sejarah. Lulusan Politeknik Negeri Bandung ini biasa menulis dan menyunting isu-isu sosial budaya, sejarah, dan sastra. Sebelum bergabung dengan Tirto pada awal 2018, ia sempat menulis di sejumlah media daerah di Bandung. Juga pernah mengampu kelas literasi dan terlibat dalam penerbitan beberapa buku, di antaranya "Pernik KAA 2015: Serba-serbi Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika" (Ultimus, 2015) dan "Rasia Bandoeng" (Ultimus, 2016).
Indeks Tulisan
Kematian Tabloid Bola dan Legenda Sumohadi Marsis
Kematian Bola membawa kenangan banyak orang akan Sumohadi Marsis, salah satu pendiri tabloid itu dan pengisi tetap rubrik "Catatan Ringan".
Dunia Drama Mandek, Kwee Tek Hoay Terbitkan "Allah jang Palsoe"
Minimnya naskah drama yang dibukukan di Hindia Belanda pada awal abad ke-20 menggelisahkan seorang penulis peranakan Tionghoa sehingga mendorongnya untuk berkarya.
Politik Sontoloyo dalam Aksi Damai di Bandung
Menangkap pembawa bendera dan melepaskan bembawa bendera disebutnya oleh massa aksi sebagai praktik politik sontoloyo.
Aksi Bela Tauhid Jawa Barat Dipusatkan di Depan Gedung Sate
Ribuan massa bergerak dari PUSDAI ke Gedung Sate sambil mengibarkan bendera bertuliskan kalimat tauhid berwarna hitam.
Kondisi Garut Tiga Hari Pasca-Pembakaran Bendera
Pembakaran bendera pada hari santri sempat memicu demonstrasi. Namun, aksi yang digelar tak ada sangkut paut dengan politik.
Demo Protes Pembakaran Bendera di Bandung Diikuti Puluhan Ormas
Kota Bandung sejumlah ormas Islam yang menamakan diri Aliansi Pejuang Tauhid Jawa Barat menggelar aksi damai yang dimulai di Pusat Dakwah Islam (PUSDAI) Jawa Barat.
Hari Santri Nasional: si Kabayan & Pesantren Tradisional Jawa Barat
Keberadaan pesantren tradisional di Jawa Barat kerap dikaitkan dengan sosok karikatural si Kabayan yang cair dan luwes dalam menghadapi persoalan hidup.
Njoo Cheong Seng, Legenda Panggung Sandiwara Kisah-Kisah Tragis
Kisah-kisah yang dibuat Njoo Cheong Seng selalu berakhir dengan kematian tokoh utama.
Akhir Perjuangan Bu Kasur Mendidik Anak Indonesia
Berdendang girang.
Gembala bocah-bocah
berhati riang.
Gembala bocah-bocah
berhati riang.
"Lili Marleen": Lagu Pasukan Jerman Disadur Jadi Mars Siliwangi
Sebuah lagu bertema perpisahan pada Perang Dunia II menyebar ke pelbagai pelosok dunia dan disukai jutaan tentara.
Tan Joen Liong, Kapitan Tionghoa Bandung Terakhir
Pengangkatan kapitan di komunitas Tionghoa untuk mengontrol perilaku warga dan memudahkan pemerintah kolonial dalam memungut pajak
Satyagraha Hoerip Mengganyang Lekra lewat Sastra Manikebu
Master cerita.
Menggores pena dalam
prahara sastra.
Menggores pena dalam
prahara sastra.
MTQ: Lahir dari Rahim NU, Pernah Jadi Alat Propaganda Orde Baru
Musabaqah Tilawatil Quran XXVII tahun 2018 digelar di tengah situasi berduka, sebab musibah gempa sedang menghantam sejumlah daerah di Indonesia.
Tragedi Karbala, Kematian Husein bin Ali, dan Terbelahnya Islam
Kobaran duka.
Petaka memecah di
langit Karbala.
Petaka memecah di
langit Karbala.
Letusan Gunung Galunggung di antara Amanat dan Tragedi
Letusan Gunung Galunggung pada 1982 adalah salah satu bencana terbesar di zaman Orde Baru.
Delapan Versi Kisah Pemberontakan Dipati Ukur terhadap Mataram
Bagi sebagian masyarakat Priangan, Dipati Ukur bukan sekadar tokoh dalam sejarah, tapi juga mitos dan sosok legendaris.
Ekspedisi Snellius: Upaya Belanda Mengorek Perairan Timur Nusantara
Setelah Perang Dunia I, Belanda memulai lagi ekspedisi untuk meneliti keanekaragaman alam di perairan Indonesia timur.
Mengapa Sulawesi Rawan Gempa?
Pulau Sulawesi adalah tempat tiga lempeng utama bertemu dan berinteraksi. Dari situlah muncul sesar-sesar yang menyebabkan Sulawesi rawan gempa.
Jadi PNS Kolonial: Impian Menak Sunda Zaman Belanda
Pemerintah kolonial merekrut banyak menak Sunda sebagai pegawai negeri. Mereka menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam berhubungan dengan rakyat.
Kisah Keluyuran H.O.K. Tanzil: Keliling Dunia demi Kepuasan Batin
H.O.K. Tanzil dan istrinya melancong ke ratusan negara dan banyak tempat di Indonesia. Semua dilakukan demi kepuasan batin.