Faisal Irfani

Apa yang jadi kunci agar bisnis film bisa terus eksis? Jawaban Angga Dwimas: cerita.

Sinema Asia tengah bergerak maju. Mendapati musuh berupa sensor pemerintah.

Basbeth percaya bahwa kompromi dan adaptasi bukanlah sesuatu yang dilarang dilakukan oleh para sutradara.

"Enak Jamanku, Toh?"

Film merupakan alat propaganda yang efektif: Narendra Modi paham betul akan hal itu.

Hasbi Ash-Shiddieqy getol mengenalkan fikih yang sesuai dengan karakter dan budaya masyarakat Indonesia. Ia menulis tafsir Alquran.

Utha terlahir dengan suara emas; berhasil membikin pendengarnya seperti terus-menerus dibuai manisnya asmara.

Bonding menegaskan bahwa hidup ideal bukan lahir karena mengikuti omongan orang.

Rien Djamain membuktikan bahwa bagian terpenting dari olah vokal adalah menciptakan emosi.

Dianggap melanggar privasi hingga mengebiri mereka yang tak salah: beberapa contoh dampak buruk teknologi facial recognition.

Soal ontran-ontran Brexit: hanya politikus yang pada akhirnya menentukan hasilnya.

Debat soal burger, hampir mati karena tersedak heroin, dan nyaris disodomi bandit kulit putih: tiga fragmen yang membentuk jalinan cerita Pulp Fiction.

Munchen berjaya, Jerman pun juga ikutan berkuasa.

Lewat sentuhan Candra Darusman, jazz tak terdengar bersekat dan pop tak terlihat kacangan.

Washington dan Beijing saling pamer kekuatan militer demi berebut pengaruh global.

Indonesia bisa meniru Malaysia yang ibu kotanya tetap di Kuala Lumpur, tetapi administrasi pemerintahan berpusat di Putrajaya.

Kurangnya pendidikan tentang seks, sikap masyarakat yang konservatif, hingga pro-kontra aborsi: tiga hal yang bikin banyak bayi ditelantarkan di Indonesia maupun Malaysia.

Santos membawa pulang sepakbola ke rumahnya setelah menguasai dunia pada dekade 1960-an.

Bisa dibilang, ini karya terbaik Garin Nugroho setelah Daun di Atas Bantal (1998).