Alfons Yoshio Hartanto
Alfons Yoshio Hartanto menulis untuk Tirto.id sejak tahun 2022. Dengan pengalaman bekerja di media sejak tahun 2016.
Masuk di divisi Riset dan mengerjakan konten-konten berbasis data seperti Periksa Data dan Cukup Tau. Sempat mendapat Anugerah Jurnalistik Mohammad Hoesni Thamrin 2023 untuk nominasi kategori teks dalam artikel soal kemacetan di Jakarta.
Menulis juga artikel Periksa Fakta yang menelusuri misinformasi dan berita hoaks. Mengantongi sertifikat dari Internasional Fact-Checking Network (IFCN) dan sertifikat wartawan muda dari Dewan Pers.
Indeks Tulisan
Hoaks Wabah Mpox Sudah Menyebar ke Manado
Pihak RSUP Kandou, Dinkes Sulut, dan Dinkes Manado, menyatakan informasi ini hoaks. Pasien suspek Mpox telah didiagnosis menderita herpes.
UU PDP: Perusahaan Mesti Kabari Konsumen Soal Kebocoran Data
Menjelang berlaku penuhnya UU PDP di bulan Oktober, perusahaan wajib memberikan notifikasi kepada konsumen ketika ada kebocoran data. Akankah dilakukan?
Berlakunya UU PDP: Antara Perlindungan dan Potensi Kriminalisasi
Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi menuai kritik karena isinya ada yang berpotensi jadi alat kriminalisasi ke masyarakat sipil.
Tidak Benar Video Gibran Kumandangkan Takbir ke Anak Bayi
Video yang beredar di media sosial terindikasi menggunakan suntingan AI. Video aslinya adalah sebuah parodi yang tersebar pada Februari 2022 lalu.
Hoaks Undian Berhadiah Mengatasnamakan Bank Woori Saudara
Unggahan di media sosial mengarahkan ke halaman yang meminta data pribadi nasabah, yang tidak terafiliasi dengan situs resmi BWS.
Hoaks Jokowi Tantang Mahasiswa Demo UU Hukum Mati Koruptor
Tangkapan layar artikel CNN Indonesia yang diklaim sebagai sumber narasi tersebut adalah hasil suntingan dari artikel lain yang tak berhubungan.
Hoaks Daftar 19 Minuman Berbahaya Mengandung Aspartam dari IDI
Narasi yang tersebar di Facebook tersebut adalah isu lama yang sudah menyebar di media sosial sebelumnya, serta telah dibantah oleh IDI dan BPOM.
Hoaks Lowongan Pekerjaan Mengatasnamakan PT PLN
Unggahan yang beredar di Facebook mengarahkan ke situs lain yang dicap berbahaya, serta bukan merupakan situs resmi PLN.
Salah, WHO Meminta Persiapan Mega Lockdown Akibat Mpox
Artikel yang dicuplik dalam unggahan di media sosial berasal dari situs dengan reputasi buruk sebagai penyebar disinformasi.
Hoaks Coca-Cola Masuk Golongan Cairan Pembersih di Tiongkok
Narasi tersebut berasal dari artikel situs satir, Panorama pada tahun 2018.
Hoaks Minum Rebusan Daun Sereh Bisa Sembuhkan Autoimun
Video yang tersebar di media sosial terindikasi ada pemotongan konten audio, sehingga pesan yang disampaikan kurang tepat.
Hoaks Program Undian Rejeki BNI pada Agustus 2024
Unggahan tersebut mengarahkan ke halaman tiruan internet banking BNI, yang tidak berhubungan dengan situs resmi BNI.
Hoaks Mahasiswa Unisba Tewas saat Unjuk Rasa Tolak UU Pilkada
Andi Andriana, yang disebut unggahan, adalah mahasiswa Unibba. Ia diketahui mengalami cedera mata, tapi tidak meninggal dunia seperti yang diklaim.
Hoaks Tautan Diklaim Laman Pendaftaran CPNS
Pendaftaran CPNS dilakukan melalui portal resmi, sscasn.bkn.go.id. Sementara tautan di Facebook mengarahkan ke situs lain yang mencurigakan.
Manis di Lidah, Pahit di Jiwa
Konsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan tidak hanya berisiko terhadap kesehatan fisik, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan mental.
Makan Manis Mudah, Makan Sehat Susah
Pemerintah berupaya membatasi konsumsi gula melalui regulasi, namun edukasi publik tentang bahaya gula masih kurang.
Hati-hati, Akun Palsu yang Mengatasnamakan Customer Service Bank
Tirto menemukan beberapa akun yang mengatasnamakan akun bank, yang merespons pertanyaan konsumen di platform media sosial.
Hoaks Promosi Obat Herbal Mencatut Dokter Spesialis Jantung
Video yang tersebar memotong penjelasan dari Dokter Vito soal tidak adanya bukti pengaruh obat herbal pada kondisi pasien jantung di video aslinya.
Hoaks Iklan Judi Online Mencatut tvOne
Video yang tersebar di Facebook kemungkinan besar disunting dengan menggunakan kecerdasan buatan atau AI.
Hoaks Dedi Mulyadi Bagi-Bagi Uang Rp10 Juta di Media Sosial
Video soal Dedi Mulyadi membagi-bagikan uang Rp10 juta adalah hasil modifikasi dari video aslinya, dengan menggunakan AI.