tirto.id - Pemerintah akan memberlakukan aturan pembatasan kendaraan pribadi dengan plat nomor ganjil genap di ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan tol Jakarta-Tangerang mulai 16 April 2018. Aturan ini hanya akan diterapkan terutama di pintu tol Cibubur 2, sedangkan untuk pintu tol dari arah Bogor tidak diberlakukan.
"[Ganjil genap] akan ada ujicoba mulai 16 April dan implementasi awal Mei," ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantono kepada Tirto, Jumat (6/4/2018).
Aturan ganjil genap ini diterapkan, menurut Bambang, karena volume kendaraan yang melewati (volume capacity) tol Jagorawi terutama dari arah Cibubur ke Cawang sudah di atas 1 persen, di atas kapasitas rata-rata 0,8 persen.
Selain itu, alasan lainnya karena dari evaluasi penerapan ganjil genap di ruas tol Jakarta-Cikampek dinilai berhasil mengurai kemacetan.
Uji coba ganjil genap ini akan diberlakukan untuk Golongan I atau kendaraan pribadi, sedangkan arus lalu lintas truk barang tidak dibatasi karena lalu lintas kendaraan angkutan berat di ruas tol ini tidak sepadat di tol Jakarta-Cikampek.
"Ada perkecualian penerapan ganjil genap yaitu untuk mobil pimpinan lembaga negara, mobil pimpinan dan pejabat negara asing serta Lembaga Internasional, mobil angkutan umum (pelat kuning), mobil dinas pemerintah, ambulans, dan mobil pemadam kebakaran," jelas Bambang.
Pemerintah akan menyediakan bus premium seperti telah diberlakukan di tol Jakarta-Cikampek agar masyarakat beralih ke angkutan umum menuju Jakarta.
"Ada tambahan 20 bus, nanti kalo masih kurang ditambah lagi sesuai dengan peningkatan penumpang," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan untuk Jagorawi, selain aturan ganjil-genap, juga akan dibangun jalur khusus bus premium menuju Jakarta.
"Kami ingin masyarakat secara bertahap menggunakan angkutan bus untuk bekerja," kata Budi, di Bekasi, Minggu (18/3/2018), seperti diberitakan Antara.
Dia mengatakan melihat Jakarta saat ini sudah macet dengan banyaknya kendaraan pribadi, tidak ada pilihan lain angkutan massal diupayakan menjadi yang paling ideal sambil terus dibenahi.
Untuk itu, katanya, pemerintah sedang membangun berbagai angkutan massal seperti kereta api ringan (LRT) dengan terus berkoordinasi dengan semua pihak.
Khusus Jagorawi, Budi akan memperbaiki angkutan umum termasuk menyediakan bus premium menuju Jakarta. "Kita memulai dengan membangun jalur khusus bus premium di tol Jagorawi," kata Budi.
Dalam evaluasi kebijakan nomor plat ganjil genap, Menhub Budi Karya mengklaim ada perubahan perilaku positif pengemudi dan penumpang tol Jakarta-Cikampek.
"Dari hasil evaluasi sudah diperoleh ada perubahan perilaku seperti adanya perpindahan keberangkatan lebih pagi sebesar enam hingga sebelas persen," kata Budi.
Ia menambahkan, aturan baru tersebut juga menjadikan kemacetan lalu lintas turun 36 persen, dan kecepatan kendaraan naik hingga 22 persen.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri