tirto.id - Amerika Serikat menerbitkan travel warning level 2 ke Cina bagi warganya setelah 1 desember 2018 lalu terjadi penangkapan terhadap eksekutif perusahaan Telekomunikasi Huawei, Meng Wanzhou di Kanada atas perintah Amerika Serikat sendiri.
Mengutip CNBC, pada tanggal 3 Januari 2019, Kanada mengumumkan bahwa 13 warganya ditahan oleh pemerintah Cina untuk tindak kejahatan yang tidak disebutkan ke publik.
Sebelum insiden penangkapan Wanzhou, warga Kanada yakni Michael Kovrig, mantan diplomat dan penasehat di “Think-tank” International Crisis Group (ICG) dan seorang pengusaha Michael Spavor ditangkap di Cina atas dugaan membahayakan keamanan negara.
Wanzhou sendiri ditahan atas tuduhan menipu bank multinasional untuk transaksi dengan Iran. Hal itu melanggar sanksi Amerika Serikat terhadap Iran.
Departemen luar negeri AS mendesak warga Amerika untuk meningkatkan kewaspadaan ketika bepergian ke Cina karena hukum lokal yang sewenang-wenang dan pembatasan khusus bagi penduduk berwarganegaraan ganda AS-Cina.
Peringatan ini masuk dalam peringatan “level 2” setelah sebelumnya dikeluarkan peringatan tentang kemungkinan Cina mengeluarkan “exit bans”, yaitu larangan bagi warga AS keluar dari Cina yang kadang bisa sampai bertahun-tahun.
Peringatan level 2 adalah kelanjutan dari peringatan level 1, yaitu indikasi “tindakan pencegahan normal” yang selanjutnya dapat naik ke level 3, “tidak dianjurkan bepergian”, dan paling berat level 4, “Jangan bepergian”.
Sebagai timbal balik, dilansir dalam Aljazeera, Cina mengawal ketat kedatangan warganya ke Amerika Serikat dengan pertimbangan keamanan di Amerika Serikat yang sering terjadi penembakan massa, perampokan, dan kejahatan lainnya.
Selain itu, tingginya biaya kesehatan di Amerika juga menjadi salah satu poin peringatan Cina kepada warganya yang berkunjung ke Amerika Serikat.
“Pelayanan publik di Amerika tidaklah begitu baik. Ada banyak kejadian penembakan, perampokan, dan dan penculikan di jalan,” Tulis Kedutaan Cina di Washington di website nya pada Juli 2018.
Meskipun terjadi ketegangan anta kedua Negara tersebut, hubungan bilateral keduanya terbilang cukup baik dimana pelajar asing di Amerika Serikat paling banyak berasal dari China dan masing-masing Negara menempati jumlah pengunjung terbanyak satu sama lain.
Selain Cina, Amerika Serikat juga mengeluarkan travel warning “Level 2” ke 60 negara lainnya.
Editor: Yantina Debora