Menuju konten utama

AS Cabut Embargo Senjata Terhadap Vietnam

Dalam kunjungan tiga hari ke Vietnam, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencabut embargo senjata terhadap Vietnam. Pencabutan tersebut dianggap ada kaitannya dengan posisi Cina yang kian agresif di Laut Cina Selatan. Namun, Obama membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa pencabutan embargo tersebut guna menormalisasi hubungan kedua negara.

AS Cabut Embargo Senjata Terhadap Vietnam
Presiden AS Barack Obama dan Presiden Vietnam Tran Dai Quang. Reuters/Carlos Barria.

tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Senin (23/5/2016) mencabut embargo senjata terhadap Vietnam yang telah berlaku sejak era Perang Dingin, yang disebutnya sebagai langkah menuju "normalisasi" hubungan kedua negara.

Namun, pencabutan embargo terhadap Vietnam tersebut dianggap memiliki keterkaitan dengan kekhawatiran terhadap sikap Cina yang kian agresif di Laut Cina Selatan. Seperti diketahui, Vietnam adalah salah satu negara di kawasan yang terlibat pertikaian dengan Cina terkait isu Laut Cina Selatan.

"Kebijakan untuk mencabut pelarangan itu bukan dikarenakan oleh Cina atau pertimbangan lainnya, itu berdasarkan keinginan kami untuk menyelesaikan apa yang telah menjadi sebuah proses panjang dalam langkah menuju keadaan normal dengan Vietnam," ujar Obama, dalam sebuah konferensi pers gabungan dengan Presiden Vietnam Tran Dai Quang.

Terkait Laut Cina Selatan, Obama mengatakan bahwa perselisihan itu seharusnya diselesaikan dengan cara damai dan bukan "bertindak sok kuat."

Dalam sebuah jamuan makan siang negara yang mewah di Hanoi, Presiden Vietnam Tran Dai Quang menyambut kunjungan pertama Obama ke negara itu yang bertepatan dengan datangnya musim semi.

Obama merupakan Presiden Amerika Serikat ketiga yang mengunjungi Vietnam sejak ikatan kedua negara membaik pada 1995.

Sebagai catatan, meskipun para partai komunis yang menguasai Cina dan Vietnam secara resmi memiliki ikatan yang dekat, kegiatan yang dilakukan oleh Cina telah memaksa Vietnam untuk mengubah strategi pertahanan mereka.

Baca juga artikel terkait VIETNAM

Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara