Menuju konten utama

Arti Kata Insya Allah dan Makna Pengucapannya Bagi Umat Muslim

Insya Allah adalah janji yang belum dipenuhi. Berikut ini makna dan pengucapannya bagi umat muslim serta kapan harus diucapkan.

Arti Kata Insya Allah dan Makna Pengucapannya Bagi Umat Muslim
Allah. foto/istockphoto

tirto.id - Insya Allah artinya ungkapan yang digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yang belum dipenuhi, menurut KBBI. Maknanya "jika Allah mengizinkan."

Ucapan insya Allah tentu sudah tidak asing bagi umat Muslim, kata insya Allah pun tidak hanya populer dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga sering diucapkan oleh para pesohor di media massa.

Salah satunya yang sempat ramai diperbincangkan adalah saat Joe Biden menyebutkan insya Allah dalam debat Pilpres AS 2020 ketika menjawab pertanyaan Donald Trump terkait pajak.

Insya Allah Artinya?

Lalu apa sebenarnya pengertian dari ucapan insya Allah? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ungkapan arti insya Allah yang digunakan adalah kata untuk menyatakan harapan atau janji yang belum tentu dipenuhi.

Makna kata insya Allah sendiri bermakna jika Allah berkenan atau jika Allah mengizinkan, berarti masa depan seluruh apa pun yang ada di muka Bumi ini ada dalam kekuasan Allah. Manusia tidak berkuasa menentukan apa yang akan terjadi pada masa tersebut.

Karena alasan itulah setiap kita dianjurkan mengucapkan insya Allah saat berniat mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan masa depan, salah satunya dalam hal berjanji.

Dilansir dari NU Online, kata ini sering diterima dan dipakai begitu saja tanpa menyesuaikan makna dan penggunaan yang seharusnya.

Pengucapan Insya Allah

Kata insya Allah umumnya diucapkan untuk janji yang potensial dilanggar, komitmen yang tidak teguh, atau harapan yang tidak pasti.

Firman Allah dalam Surat al-Kahfi ayat 23-24 menyebutkan:

وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا . إِلّا أَنْ يَشَاءَ الله

“Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, ‘Aku akan melakukannya besok.’ Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan insyaallah.”

Dengan demikian, mengucapkan kata insya Allah sesungguhnya bersumber dari perintah Al-Qur’an. Secara literal ia berarti “jika Allah menghendaki”.

Ayat ini mengandung pendidikan bagi pengucapnya tentang pentingnya rendah hati. Tidak terlalu mengandalkan kemampuan pribadi karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya.

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَلَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللهُ لَمْ يَحْنَثْ وَكَانَ دَرَكًا لَهُ فِيْ حَاجَتِهِ.

“Seandainya ia mengucapkan, 'insya Allah'. Niscaya ucapannya itu bisa menjadi penyebab terkabulnya keinginannya.”

Makna Insya Allah

Kata “insya Allah” merupakan wujud pengakuan atas kelemahan diri di hadapan Allah sembari bekerja keras karena proses yang ditempuhnya belum menemukan kepastian hasil.

Manusia memang dilarang memastikan perbuatan yang masih dalam rencana, karena yang demikian termasuk cermin keangkuhan.

Manusia tidak mungkin mengandalkan secara mutlak dirinya sendiri. Sebagai makhluk, ia membutuhkan Sang Khaliq. Seberapapun besar jerih payah seseorang, tetaplah ia sebatas pada level ikhtiar.

Allah telah menganugerahi manusia nurani, akal, tenaga, dan segenap kemampuan lainnya. Semua itu merupakan modal sekaligus tanggung jawab untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Agama Islam mengajarkan umatnya untuk berusaha, menyusun rencana, dan mempersiapkan diri. Selebihnya adalah tawakal atau kepasrahan total atas kehendak Allah.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Ibnu Azis