tirto.id - Pemerintah Indonesia berupaya mencapai target kemandirian energi. Hal itu disampaikan Arcandra Tahar saat menjadi panelis dalam Forum "Strategies for the New Energy Landscape" yang berlangsung di Abu Dhabi. Forum tersebut merupakan salah satu ajang utama dalam penyelenggaraan Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2016 yang berlangsung tanggal 7 hingga 10 November 2016.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut menganggap hal ini perlu dilakukan mengingat angka produksi minyak nasional hanya mencapai 800 ribu barel per hari sementara konsumsi mencapai 1,6 juta barel per hari.
"Terdapat perbedaan yang membuka peluang di sana. Oleh karena itu, ini saatnya untuk memberikan insentif," ucapnya, seperti dilansir Antara, Kamis, (10/11/2016).
Menteri Energi Persatuan Emirat Arab, Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei beranggapan harga minyak dunia saat ini memberikan peluang yang sangat baik untuk konsumen dan produsen dalam melakukan perencanaan. Menurutnya, saat ini pasar minyak dunia tengah berada di kondisi yang seimbang. Berbeda dengan tahun lalu yang relatif kacau.
“Kami berhasil melakukan efisiensi dan sekarang menikmati hasilnya dan ini akan bertahan lama,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Dalam gelaran tersebut, Arcandra Tahar juga menyempatkan diri bertatap muka dengan masyarakat Indonesia dan profesional Indonesia di bidang perminyakan yang bekerja di Uni Emirat Arab. Acara tatap muka berlangsung di Wisma Duta.
Wakil Menteri ESDM tersebut juga mengingatkan perlunya sinergi antara pemerintah dan para profesional Indonesia yang bergerak di bidang perminyakan guna membangun kondisi produksi dan konsumsi energi Indonesia yang lebih baik.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh