tirto.id - Bagi umat Muslim yang kebingungan untuk mencari makan yang 'benar-benar' halal ketika sedang berada pada tempat-tempat yang baru pertama kali dikunjungi, aplikasi yang sedang dibuat oleh anak negeri ini mungkin dapat menjadi solusi.
Empat dosen Universitas Brawijaya Malang, Dr Sucipto (FTP), Masud Effendi (FTP), Dr Herman Tolle (Filkom), dan Aryo Pinandito, saat ini tengah mengembangkan sebuah aplikasi tracking kuliner dengan sertifikat halal berbasis sistem operasi Android.
Menurut Sucipto di Malang, Jawa Timur, akhir pekan lalu, aplikasi tersebut diciptakan untuk mendukung Islamic Tourism yang sudah mulai menjadi trendsetter di kalangan wisatawan internasional.
"Pembuatan aplikasi ini dilatarbelakangi adanya kegelisahan dari wisatawan yang ingin mendapatkan produk tersertifikasi halal di sejumlah daerah. Wisatawan mengalami kesulitan karena beberapa informasi terkait produk tersertifikasi halal sulit didapatkan," kata Sucipto yang menggagas ide mengenai aplikasi tersebut.
Ia mengatakan bahwa pada prinsipnya, melalui aplikasi itu masyarakat bisa mengenali apa produk kuliner halal yang ditawarkan beserta dengan lokasinya. Produk tertentu yang diinginkan diidentifikasi mulai dari tempat wisata, kuliner, dan peta perjalanannya.
Sucipto mengemukakan proses pembuatan aplikasi ini sejatinya telah dilakukan sejak dua tahun lalu, berawal dari riset yang ia lakukan dengan mahasiswa. Namun, dalam pembuatannya, aplikasi ini masih terus disempurnakan, terutama tampilannya. "Saat ini pun masih dalam tahap penyempurnaan," ujarnya, sambil menambahkan saat ini, pengembangannya sudah berjalan kurang lebih 70 persen.
Ia mengakui bahwa timnya masih ingin memperbaiki tampilan aplikasi itu supaya lebih bagus dan mudah digunakan oleh pengguna. Namun demikian, meskipun belum sempurna dan masih berbentuk prototype, aplikasi tersebut sudah bisa difungsikan.
"Karena itu, kami juga melakukan beberapa riset penerimaan program aplikasi ke calon konsumen, Usaha Kecil Menengah (UKM), pengusaha wisata, dan para ahli. Dari riset ini diharapkan, kendala tampilan yang masih kurang bagus segera teratasi," kata Sucipto.
Lebih lanjut, Sucipto mengatakan dengan aplikasi navigasi, wisatawan dapat melihat peta lokasi, rute perjalanan, produk, dan harga produk yang diinginkan. Dalam menggunakan aplikasi tersebut, pengunjung hanya tinggal memasukkan nama produk yang diinginkan dan secara otomatis, navigasi akan langsung mengarahkan pengguna ke tempat tujuan.
Ia menambahkan bahwa sebenarnya aplikasi itu sudah bisa digunakan sebagai panduan wisatawan, sebab aplikasi itu sudah berisi data mengenai objek tujuan wisata, kuliner, masjid, hotel, dengan data koordinat tempat, sejarah, jenis produk, golongan produk. Namun demikian, saat ini data tersebut masih mencakup area Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Kota Kediri.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara