tirto.id - Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto, menyebut, perusahaan pengembang lahan di sektor properti terutama apartemen mulai mengurangi produk baru. Kini mereka mulai melirik pengembangan rumah tapak sebagai produk baru yang akan ditawarkan ke konsumen
"Ada satu kecenderungan jumlah produk [apartemen] yang dikenalkan ke publik itu menurun. Artinya developer sudah mulai hati-hati untuk pilih menjual produk yang belum terserap dengan baik," jelas dia dalam rilis laporan terbaru tentang Pasar Properti Jakarta Q3 2019, di Gedung, World Trade Centre, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019).
Pasalnya sepanjang 2019, penjualan apartemen terutama di Jakarta tidak terlalu baik. Banyak masyarakat yang memilih untuk menunda membeli apartemen. Hal tersebut membuat developer tak mengembangkan lagi produk baru dan lebih fokus memasarkan produk lama karena belum terserap secara optimal.
"Proyeksi awal tahun diawali dengan market yang tidak terlalu baik. Kalau mereka paksakan itu [membuat produk baru], akibatnya tidak akan terlalu baik untuk cash flow mereka untuk bisa bangun apartemen. Penjualannya enggak akan terlalu bagus, dan penjualannya akan berat," jelas dia.
Ferry menilai, dengan kondisi tersebut ada indikasi para developer mulai berpikir untuk mengembangkan hunian untuk rumah tapak. Terutama kata Ferry yaitu, para developer asing mulai tertarik untuk menggarap pasar rumah tapak di sekitar Jakarta.
"Bahkan para developer asing ya, mereka mulai berpikir ini peluang masuk ke segmen yang lebih bawah karena itu tingkat serapan lebih baik dibanding menengah atas," kata dia.
Berdasarkan data sampai kuartal 3 (Q3) 2019 Colliers mencatat, terdapat pasokan apartemen sebanyak 209.286 unit di Jakarta. Pasokan ini naik secara yoy dari 2018. Kemudian, ada tambahan 3.255 unit yang akan selesai dari 4 proyek apartemen menengah ke atas. Kemudian, angka apartemen yang di pindah tangankan di Q3 ada 65 persen atau 1.972 unit lebih tinggi dibandingkan Q2.
Dari catatan Colliers, masih melihat peluang akan ada sebanyak 4.789 unit, antara 2019-2023. Dari angka tersebut 33 persennya dijadwalkan akan selesai di 2019. Kemudian dari survei terbaru Colliers, menunjukan 6.052 unit dari total suplai yang diproyeksikan di 2019 akan dialihkan ke 2020-2021 karena konsruksi yang ada saat ini tidak memungkinkan untuk memenuhi target.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Irwan Syambudi