Menuju konten utama

Apakah Rabies Ada Obatnya & Bagaimana Pertolongan Pertamanya?

Penularan rabies dari hewan ke manusia bisa dicegah dan diobati selama virus rabies belum berkembang di dalam tubuh.

Apakah Rabies Ada Obatnya & Bagaimana Pertolongan Pertamanya?
Ilustrasi anjing mengigit tangan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Rabies merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Penularan rabies dari hewan ke manusia biasanya melalui gigitan.

Kabar baiknya, penularan rabies dari hewan ke manusia bisa dicegah dan diobati selama virus rabies belum berkembang di dalam tubuh.

Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan pertolongan pertama yang tepat dan menghubungi profesional medis untuk memperoleh suntikan anti rabies.

Kasus rabies di Indonesia memang tengah menjadi sorotan beberapa waktu terakhir. Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per April 2023 ada sekitar 31.113 kasus gigitan hewan penularan rabies di Indonesia.

Sebanyak 23.211 kasus gigitan sudah mendapatkan vaksin anti rabies. Sayangnya, 11 korban kasus gigitan di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi rata-rata kasus kematian karena rabies di Indonesia selama tiga tahun terakhir lebih tinggi.

“Rabies merupakan tantangan besar di Indonesia karena dalam tiga tahun terakhir kasus gigitan hewan rabies itu rata-rata setahunnya lebih dari 80.000 kasus dan kematiannya rata-rata 68 orang,” kata Imran, seperti yang dikutip dari rilis Kemenkes.

Apakah Rabies Ada Obatnya?

Dikutip dariMayo Clinic, saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk mengobati virus rabies yang sudah menginfeksi tubuh. Tanda tubuh terinfeksi rabies adalah munculnya gejala-gejala rabies stadium lanjut.

Jika sudah sampai di tahap infeksi lanjut, penderita rabies hanya bisa diberikan penanganan untuk membuatnya tetap nyaman, bebas dari rasa sakit fisik, dan ketidaknyamanan emosional.

Namun, jika virus rabies belum sampai menginfeksi tubuh, penderita masih bisa disembuhkan dengan menerima suntikan vaksin rabies. Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, setidaknya ada 2 jenis vaksin anti rabies di Indonesia.

Jenis pertama adalah Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP). Vaksin rabies ini diberikan kepada manusia sebelum ia terpapar virus rabies atau sebelum dia digigit hewan.

Vaksin ini biasa direkomendasikan bagi pemilik hewan peliharaan atau pekerja di sektor yang sering melakukan kontak dengan hewan seperti dokter hewan dan sebagainya.

Sementara itu jenis vaksin kedua adalah Profilaksis Pasca Pajanan (PEP). Vaksin ini diberikan setelah terpapar virus rabies atau setelah pasien digigit hewan. Vaksin PEP berfungsi untuk menghentikan virus rabies menginfeksi tubuh.

Vaksin PEP tidak diberikan hanya dalam satu suntikan, tapi beberapa kali setelah gigitan hewan. Bagi penderita yang belum pernah menerima vaksin PrPP, maka suntikan vaksin PEP akan diberikan sebanyak 4 kali selama 14 hari.

Sedangkan, bagi penderita yang sebelumnya sudah pernah menerima vaksin PrPP, suntikan vaksin PEP akan diberikan sebanyak 2 kali selama 3 hari setelah gigitan hewan.

Pertolongan Pertama untuk Cegah Rabies Setelah Digigit Hewan

Individu yang baru saja digigit hewan, baik hewan liar, ternak, maupun peliharaan wajib memperoleh pertolongan pertama untuk cegah rabies.

Pertolongan pertama ini sebaiknya dilakukan bagi setiap orang yang terkena gigitan anjing, kucing, kelelawar, monyet, rakun, domba, kambing, kuda, sapi, dan hewan-hewan lainnya yang berisiko menularkan rabies.

Dikutip dariWebMD, rabies ditularkan lewat saliva atau liur hewan yang terinfeksi rabies. Ketika menggigit manusia, virus rabies (RABV) akan masuk ke tubuh melalui paparan air liur hewan yang mengigit.

Virus tersebut dapat berkembang dalam beberapa waktu atau beberapa hari. Oleh karena itu, cara terbaik untukmengurangi risiko virus masuk ke dalam tubuh adalah mencegah paparan air liur hewan masuk ke dalam tubuh.

Masih menurut WebMD berikut cara yang tepat melakukan penanganan pertama setelah digigit hewan untuk mencegah rabies:

  1. Telepon pusat layanan kesehatan atau nomor darurat Indonesia 112 jika korban yang digigit terluka parah.
  2. Jika luka gigitan tidak parah, hentikan segera pendarahannya.
  3. Segera cuci luka bekas gigitan menggunakan air bersih dan mengalir serta sabun selama kurang lebih 15 menit.
  4. Jika memungkinkan berikan antiseptik topikal pada luka bekas gigitan.
  5. Segera datangi pusat layanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat, jangan menunggu hingga gejala muncul.
  6. Dapatkan pengobatan dari petugas di pusat layanan kesehatan. Dokter mungkin akan menyarankan korban gigitan memperoleh dua jenis suntikan, yaitu suntikan anti rabies dan tetanus.
  7. Hubungi departemen kesehatan atau departemen pengawasan setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang menggigit. Jika hewan tersebut adalah hewan peliharaan, segera hubungi pemiliknya.

Baca juga artikel terkait RABIES atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora