Menuju konten utama

Apakah Kecerdasan Seseorang Ada Hubungannya dengan Hidup Bahagia?

Apakah tingkat kecerdasan seseorang punya hubungan dengan kebahagian? 

Apakah Kecerdasan Seseorang Ada Hubungannya dengan Hidup Bahagia?
ilustrasi otak kiri dan otak kanan

tirto.id - Orang pintar belum tentu akan sukses dikemudian hari. Didi, Stand Up Comedy-an yang sebelumnya berprofesi sebagai kuli bangunan, pernah mengatakan bahwa dulu ia menahan diri untuk tidak menjadi anak nakal di sekolah.

Ya, hasilnya memang ia berprestasi di sekolah, tapi di kehidupan saat ia dewasa ia merasa selalu tidak sukses.

Sementara teman-temannya yang lain, yang dulunya nakal, sekarang lebih sukses.

Lalu, sebenarnya bagaimana dengan kecerdasan seseorang? Apakah memang tidak ada dampaknya di masa depan?

Penelitian menjelaskan, kecerdasan seseorang akan mengarah pada kesejahteraan. Masa depan seseorang mungkin tidak bisa ditentukan, tetapi setidaknya orang perlu menjadi cerdas terlebih dahulu.

Penelitian berjudul "Does Intelligence Boost Happiness? Smartness of All Pays More Than Being Smarter Than Others" menjelaskan bahwa mereka yang berada di kisaran IQ terendah melaporkan tingkat kebahagiaan terendah dibandingkan dengan mereka yang berada di kelompok IQ tertinggi.

“Hubungan antara kecerdasan dan kebahagiaan dieksplorasi pada dua tingkat, pada tingkat mikro individu dan pada tingkat makro negara. Pada tingkat mikro, kami melihat hasil dari 23 studi dan tidak menemukan korelasi antara IQ dan kebahagiaan. Pada tingkat makro, kami menilai korelasi antara IQ rata-rata dan kebahagiaan rata-rata di 143 negara dan menemukan hubungan positif yang kuat,” jelas Ruut Veenhoven.

Penelitian lain ditulis oleh Ana Altaras Dimitrijević berjudul "Whichever Intelligence Makes You Happy: The Role of Academic, Emotional, and Practical Abilities in Predicting Psychological Well-Being."

Penelitian ini menjelaskan bahwa ada hubungan yang relevan antara kecerdasan dan kesejahteraan.

Kecerdasan yang dimaksud oleh Dimitrijević dan timnya bahkan lebih luas dari definisi pada ummunya.

Mereka mengacu pada definisi bahwa keccerdasan adalah kemampuan untuk memahami ide-ide kompleks, untuk beradaptasi secara efektif dengan lingkungan, untuk belajar dari pengalaman, untuk terlibat dalam berbagai bentuk penalaran, dan untuk mengatasi hambatan dengan mengambil keputusan dari hasil pikirannya.

Definisi ini mencakup beberapa pengertian kecerdasan yang lebih spesifik, seperti kecerdasan emosi.

Penelitian ini melibatkan 288 orang dewasa yang bekerja di berbagai departemen di sebuah perusahaan produksi susu besar di Beograd.

Para peneliti menemukan bahwa, baik IQ dan kecerdasan emosional secara independen berkorelasi dengan kesejahteraan.

“IQ berkorelasi positif dengan hubungan pribadi, penerimaan diri, pertumbuhan pribadi, penguasaan, dan tujuan hidup,” jelas Dimitrijević

Mereka yang memiliki IQ lebih tinggi cenderung mendapat skor lebih tinggi dalam sejumlah segi keterbukaan terhadap pengalaman, termasuk keterlibatan intelektual, kreativitas intelektual, introspeksi, kecerdikan, kedalaman intelektual, dan imajinasi.

Kecenderungan pemrosesan kognitif yang lebih dalam ini sangat penting untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan yang naik turun. Lalu ini juga berguna untuk trauma.

Penelitian menunjukkan bahwa, kita dapat tumbuh dari trauma jika kita memiliki bentuk rumusan yang sehat di mana kita merenungkan makna yang lebih dalam dari peristiwa itu dan dapat menggunakan proses kognitif untuk mendatangkan peluang agar kita sembuh.

Namun, saat para peserta dilibatkan dengan memperhitungkan Status Sosial Ekonomi (SES) seperti mencerminkan pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi, peneliti menemukan tidak ada hubungan antara IQ dan kesejahteraan.

Menurut para peneliti, ini menunjukkan bahwa IQ mengarah ke kepuasan yang lebih besar pada diri sendiri dan kehidupannya.

Dilansir dari Science American, tes kecerdasan emosional adalah yang paling memprediksi kesejahteraan. Tediri dari dua kategori yaitu memahami dan mengelola emosi.

Peserta yang mendapat skor lebih tinggi berada pada segi kecerdasan emosional yang lebih mampu memahami sinyal-sinyal emosional yang datang dari orang lain.

Kecerdasan emosional memiliki efek langsung pada kesejahteraan, dan hubungan ini tetap kuat bahkan setelah ujian tes SES.

Terlebih lagi, dari dua ukuran kecerdasan, IQ dan kecerdasan emosional, adalah prediktor terkuat kesejahteraan melebihi tidak hanya IQ, tetapi juga SES dan usia seseorang.

Temuan ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional khususnya kapasitas untuk mengelola emosi seseorang adalah bentuk kecerdasan yang dapat membantu orang menjalani kehidupan yang lebih baik, hal ini terlepas dari bagaimana keadaan ekonomi mereka.

Baca juga artikel terkait KECERDASAN atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo