tirto.id - Lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi di Cina. Menurut berita terbaru, di Beijing, ada jutaan penduduk yang telah memulai pengujian massal.
BBCmelaporkan, dalam jumlah tertinggi di Beijing, Distrik Chaoyang melaporkan 26 kasus selama akhir pekan.
Meskipun ada jaminan dari pemerintah bahwa ketersediaan makanan tercukupi, tetapi antrean panjang terjadi di toko-toko dan supermarket.
Menurut perkiraan, Beijing bisa menghadapi situasi serupa dengan Shanghai, di mana sekitar 25 juta orang mengurung diri di rumah selama berminggu-minggu.
Dilaporkan NDTV sebelumnya, ada sekitar 15.861 kasus virus corona tanpa gejala di Shanghai pada hari Rabu pekan lalu, tetapi angka itu turun sehari sebelumnya yang mencapai 16.407 kasus. Sedangkan kasus bergejala mencapai 2.634, naik dari 2.494.
Kondisi Cina Terkini dan Kasus Covid-19
Menurut pemberitahuan tim pencegahan penyakit kota, sekitar 3,5 juta penduduk di Chaoyang, distrik terpadat di Beijing akan menjalani tiga putaran pengujian massal.
Atas pemberitaan itu, orang-orang bergegas pergi ke pasar dan menimbun persediaan kebutuhan-kebutuhan pokok.
Berdasarkan gambar yang beredar di media lokal, rak barang-barang di supermarket terlihat kosong dan antrean panjang terjadi di tempat itu.
Di sisi lain, supermarket besar di Beijing memperpanjang waktu buka untuk melayani permintaan.
"Saya tidak pernah berpikir saya akan pergi ke pasar pagi-pagi sekali ... ketika saya sampai di sana, semua telur dan udang hilang dan semua dagingnya direnggut," kata seorang pengguna Weibo di Shanghai.
Pengguna Weibo lainnya di Shanghai mengatakan: "Melihat orang-orang di Beijing terburu-buru untuk membeli makanan adalah hal yang lucu dan menyedihkan… rasanya seperti melihat kehidupan saya sendiri bulan lalu."
Seperti dilaporkan France24, Shanghai, telah mencatat 190 kematian di antara lebih dari 520.000 infeksi dalam hampir dua bulan. Sebagian kecil dari tingkat wabah yang dipicu oleh varian Omicron di bagian lain dunia.
Angka-angka tersebut telah disuarakan oleh Partai Komunis yang berkuasa sebagai bukti bahwa pendekatan ketat pandemi nol-Covid berhasil, tetapi para ahli mengatakan data saja tidak menceritakan keseluruhan cerita.
Editor: Iswara N Raditya