Menuju konten utama
Pendidikan Kewarganegaraan

Apa Saja Hambatan dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama?

Hambatan-hambatan dalam menciptakan kerukunan umat beragama, mulai dari rendahnya sikap toleransi hingga bersikap fanatisme.

Apa Saja Hambatan dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama?
Pengunjung melihat naskah yang dipamerkan dalam Pameran Toleransi, Pesan Islam dari Oman di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (14/11/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama.

Kemajemukan Indonesia ini sudah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu. Akan tetapi meskipun majemuk, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang ramah dan toleran termasuk pada hal beragama.

Kerukunan umat beragama merupakan sebuah istilah yang identik dengan istilah toleransi.

Istilah toleransi menunjukkan pada arti saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka diri dalam bingkai persaudaraan.

Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi pluralisme yang terjadi di Indonesia menunjukkan perilaku keagamaan sebagian masyarakat Indonesia yang intoleran. Gejala intoleran tersebut juga dapat terjadi di negara demokratis lain.

Secara sosiologis, hal ini merupakan akibat dari adanya globalisasi dan akses mobilitas yang semakin dinamis sehingga berbagai macam kebudayaan berkumpul serta berinteraksi di suatu wilayah.

Menurut artikel berjudul “Merawat Kerukunan Beragama” oleh Abdillah (2015), kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat.

Kerukunan ini menjadi prasyarat bagi terwujudnya integrasi nasional, dan integrasi ini menjadi prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional.

Dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa kerukunan umat beragama ditentukan oleh dua faktor, yakni sikap dan perilaku umat beragama serta kebijakan negara/pemerintah yang kondusif bagi kerukunan.

Hambatan dan Kendala dalam Kerukunan Umat Beragama

Walaupun Indonesia dikenal sebagai negara yang rakyatnya suka bertoleransi, termasuk dalam hal beragama, namun tetap saja ada hal-hal yang menghambat dalam kerukunan antar-umat beragama, 3 di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya sikap toleransi

Tidak semua orang memiliki sikap toleransi. Rendahnya sikap toleransi muncul akibat dari pola perjumpaan tidak lansung antar-agama, khususnya yang menyangkut persoalan teologi yang sensitif.

Hal ini terjadi karena di antara kalangan umat beragama enggan untuk saling mendiskusikan masalah keimanan mereka.

Dialog antar umat beragama ini tidak terjadi karena mereka cenderung untuk menjaga jarak satu sama lain.

Sikap ini juga menimbulkan kecurigaan di antara beberapa pihak yang berbeda agama sehingga hal ini dapat menimbulkan konflik

2. Kepentingan politik

Di suatu negara, alasan politik seringkali digunakan untuk menunggangi agama dan memanfaatkannya.

Kondisi perpolitikan tersebut mengakibatkan kekacauan yang mempengaruhi hubungan antar-agama.

Hal ini dapat menyebabkan runtuhnya kerukunan antar umat beragama yang sudah dibangun dengan susah payah sejak zaman dahulu.

3. Sikap Fanatisme

Dalam berbagai agama, pemahaman agama secara eksklusif dapat terjadi dan berkembang.

Hal ini dapat membentuk pemahaman radikal pada mereka yang menganut. Pandangan tersebut berupa merasa bahwa ajaran yang mereka anut adalah yang paling benar.

Oleh karena itu, mereka berpikir bahwa orang yang tidak mengikuti ajaran atau pemahaman mereka dianggap sesat. Hal ini menimbulkan sikap fanatisme yang berlebihan.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Risa Fajar Kusuma

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Dhita Koesno