Menuju konten utama

Apa Perbedaan Lobster Air Tawar dan Lobster Air Laut?

Lobster air tawar atau Cherax quadricarinatus merupakan hewan avertebrata air yang memiliki pelindung tubuh berupa rangka eksoskeleton yang keras.

Apa Perbedaan Lobster Air Tawar dan Lobster Air Laut?
Warga memperlihatkan lobster seberat 3,8 kilogram hasil tangkapan nelayan di Samadua, Aceh Selatan, Aceh, Minggu (24/6). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

tirto.id - Lobster merupakan hewan laut yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan karena harganya yang cukup mahal. Tapi tahukah bahwa ada lobster yang berasal atau hidup di air tawar?

Lobster air tawar atau Cherax quadricarinatus merupakan hewan avertebrata air yang memiliki pelindung tubuh berupa rangka eksoskeleton yang keras. Hewan ini umumnya dikenal dengan sebutan red claw, karena memiliki sepasang capit berwarna merah.

Lobster air tawar, selain untuk keperluan konsumsi, juga dimanfaatkan sebagai lobster hias, karena lobster jenis ini memiliki keunggulan pada bentuk tubuhnya dan warna biru yang mengkilap.

Lobster air tawar berbeda dengan lobster air laut. Lobster air laut berasal dari Famili Palinuridae, Penasidae dan Scyllaridae, sedangkan lobster air tawar berasal dari Famili Astacidae, Cambridae dan Parastacidae. Jenis lobster air tawar yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah

Cherax quadricarinatus atau yang lebih dikenal dengan sebutan red claw itu.

Lobster air tawar (red claw) memiliki ciri morfologi berupa tubuh yang berwarna biru kehijauan, hijau kemerahan dan berwarna biru laut dengan sedikit bercak kemerahan. Ciri utama lobster air tawar yang sangat menonjol yaitu memiliki sepasang capit yang ujungnya berwarna merah, terutama pada induk jantan yang telah berumur lebih dari 7 bulan.

Sedangkan lobster air laut memiliki warna tubuh seperti ungu, hijau, merah, dan abu-abu,

serta membentuk pola. Lobster laut cenderung tidak memiliki capit. Lobster laut kebanyakan ditemukan di daerah yang terdapat banyak terumbu karang.

Kondisi alam di Indonesia yang beriklim tropis dan tidak mengenal musim dingin merupakan tempat yang cocok bagi budidaya lobster air tawar. Salah satu studi dari Intitut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan beberapa faktor yang mendukung dalam budidaya lobster air tawar di Indonesia antara lain iklim dan geografi yang kondusif, teknik budidaya yang sudah ada dan terus

berkembang, pasar konsumsi yang nyata, serta ragam bentuk olahan yang menarik.

Salah satu penelitian LIPI, dijelaskan bahwa lobster merupakan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Binatang ini keluar atau meninggalkan tempat persembunyiannya untuk mencari makan, beijah, atau bertelur yang umumnya dilakukan pada waktu terjadi perubahan kekeruhan air.

Dalam penelitian itu Rianta Pratiwi, peneliti LIPI menegaskan bahwa permintaan dunia terus menerus meningkat, begitu juga di dalam negeri, maka keberadaan lobster harus terus dijaga.

Baca juga artikel terkait LOBSTER atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Alexander Haryanto