Menuju konten utama

Arti Hampers Lebaran dan Perbedaannya dengan Parsel, serta Jenisnya

Arti hampers, perbedaannya dengan parsel, sejarah hampers, asal mula hampers dan parsel.

Arti Hampers Lebaran dan Perbedaannya dengan Parsel, serta Jenisnya
Ilustrasi Hampers Lebaran. foto/IStockphoto

tirto.id - Apa itu hampers lebaran? Apakah ada perbedaan hampers dengan parcel (parsel)? Hampers dan parsel adalah dua kata dengan makna serupa yang memiliki sejarah panjang dalam perjalanannya.

Satu cara untuk berbagi kebahagiaan di masa sekarang adalah dengan saling memberi hadiah.

Di setiap jelang hari raya keagamaan, seperti Idulfitri, banyak pihak yang menawarkan paket hadiah dalam bentuk hampers maupun parsel. Sebenarnya adakah perbedaan antara hampers dan parsel?

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, parsel memiliki arti "bingkisan yang berisi berbagai hadiah, seperti aneka kue, makanan dan minuman dalam kaleng, barang pecah belah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu pada hari raya".

Sementara jika kata "hampers" dicari dalam KBBI, maka arti dari hampers adalah "parsel". Dengan demikian, menurut KBBI antara hampers dan parsel bermakna sama.

Namun, hasilnya agak berbeda jika merujuk pada kamus Cambridge. Dalam lamanCambridge Dictionary, hampers berarti sebuah boks atau kotak yang di dalamnya berisi makanan dan minuman, biasanya diberikan sebagai hadiah seperti saat Natal.

Lalu, kata parcel (parsel) dalam kamus ini bermakna suatu benda atau kumpulan benda yang dibungkus kertas, terutama agar bisa dikirim lewat pos.

Dari makna yang disebut dalam Kamus Cambridge, maka makna bingkisan hadiah lebih terarah pada kata "hampers" ketimbang parsel.

Parsel menunjukkan pada benda apa pun yang dikemas terlebih dahulu untuk kemudian dikirimkan melalui jasa pos.

Kendati demikian, penggunaan kata hampers dan parsel khususnya di Indonesia, keduanya memiliki makna yang sama.

Hanya saja, kata parsel lebih tenar terlebih dahulu ketimbang hampers yang muncul kekinian. Jadi

keduanya bukan hal yang saling bertentangan maknanya.

Sejarah hampers atau parsel

Ilustrasi Hampers

Ilustrasi Hampers. foto/IStockphoto

Menelusur ke belakang, justru budaya mengirimkan hampers sudah muncul di Prancis pada abad 11.

Mengutip laman Virginia Hayward, kala itu hamper yang disebut "hanapier" dibuat dari keranjang anyaman yang umumnya dari kayu willow. Isinya adalah makanan dan minuman untuk dibawa berburu atau saat melakukan perjalanan lama.

Nama hanapier lalu diserap ke bahasa Inggris dengan nama hamper di Inggris pada zaman Victoria.

Hamper atau parsel mulai menunjukkan ketenaran sebagai bingkisan hadiah seiring dengan menggeliatnya transportasi di era revolusi industri. Pengangkutan barang dan makanan segar makin mudah dilakukan saat itu ke seluruh penjuru Inggris.

Kebiasaan mengirim hampers makin membudaya terutama saat perayaan Natal. Isi parsel makin beragam tapi masih terbatas pada makanan, seperti produk musiman, daging, hingga buah-buahan awetan.

Saat proses impor dari seluruh dunia mulai mudah, isi hampers lebih beragam lagi dan tidak hanya saat Natal.

Sementara itu, hampers atau parsel yang berkaitan dengan perayaan Ramadan dan Idulfitri ada kisahnya tersendiri di beberapa negara.

Kala itu, di India mulai banyak orang yang mengirim parsel hadiah dan permen sebagai parsel Idulfitri. Mereka saling bertukar parsel dan juga menyelipkan uang secukupnya yang disebut Eidi dari orang tua untuk anak-anak.

Lain lagi di China, kebiasaan mengirim parsel terlihat pada kaum muslim di daerah Lhasa. Xiaochun Yang (2011) dalam penelitiannya menemukan, jika warga muslim Lhasa kerap bertukar bingkisan dengan tetangga mereka dari etnis Han dan Tibet.

Selain dilakukan ketika Ramadan, agenda berbagi parsel dilakukan pula pada waktu Festival Musim Semi China.

Menengok ke negeri sendiri, Indonesia, berkirim parsel telah dilakukan semenjak zaman perjuangan melawan penjajah.

Kala itu wanita Indonesia yang tidak boleh ikut berperang mengirim parsel makanan untuk pasukan di garda depan. Kebiasaan ini terus berlangsung sampai hari ini, baik dilakukan saat Lebaran, Natal, hingga momen spesial lainnya.

Ragam Bentuk Hampers

Sebenarnya tidak ada seperangkat aturan tertulis mengenai bentuk hampers. Namun, terdapat aneka kombinasi hadiah yang saat ini populer sebagai hampers. Sebagaimana dilansir Hampers.com, ragam bentuk hampers ialah sebagai berikut:

1. Hampers Natal

Natal selalu menjadi tahun yang sibuk bagi beberapa orang. Karena saat itu orang-orang memikirkan apa saja hadiah yang akan mereka beri atau terima. Dalam hampers natal biasanya akan berisi anggur, keju, cokelat, dan campuran fayre meriah tradisional lainnya.

2. Hampers Cokelat dan biskuit

Hampers jenis ini biasanya dipakai untuk mengucapkan terima kasih kepada seseorang, mengirim hadiah ulang tahun kepada anggota keluarga, atau merayakan masa pensiun.

3. Hampers Anggur dan keju

Kombinasi keju dan anggur biasanya dipakai sebagai hampers untuk pasangan yang sedang merayakan hari jadi mereka.

4. Hampers Prosecco dan cokelat

Secara tradisional, hampers berisi beragam jenis makanan yang dillengkapi dengan anggur. Ketika tren berubah, demikian juga isi hampers. Di Inggris, Prosecco (salah satu jenis minuman anggur putih) kini kerap menjadi salah satu isi hampers. Prosecco juga biasa disandingkan dengan tuffle coklat.

Baca juga artikel terkait HAMPERS atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yulaika Ramadhani