Menuju konten utama

Apa Penyebab Mati Batang Otak dan Bagaimana Pengobatannya?

Apa penyebab mati batang otak seperti yang dialami anak berinisial A (7 tahun) usai operasi amandel?

Apa Penyebab Mati Batang Otak dan Bagaimana Pengobatannya?
Ilustrasi stimulasi otak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Penyebab mati batang otak (brain death) yaitu berhentinya pasokan darah dan oksigen menuju area otak. Hal tersebut turut dipicu oleh kerusakan di sekitar batang otak. Seseorang yang mengalami mati batang otak umumnya akan berakhir dengan meninggal dunia.

Seperti yang dialami seorang anak berinisial A (7 tahun), dinyatakan meninggal dunia pada 2 Oktober 2023 setelah mengalami mati batang otak usai operasi amandel di sebuah rumah sakit di Bekasi.

Setelah menjalani operasi, A tak kunjung sadar. Dokter telah berupaya membangunkan A tapi gagal, lalu divonis mengalami mati batang otak.

Kasus tersebut kini berlanjut ke ranah hukum karena diduga terjadi malapraktik. Orang tua korban, Cahaya Christmanto Anak Ampun, telah melaporkan 8 dokter yang terlibat penanganan anaknya pada pihak kepolisian. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT POLDA METRO JAYA bertanggal 29 September 2023

Apa Itu Mati Batang Otak?

Mati batang otak merupakan keadaan tidak berfungsinya batang otak pada seseorang. Bagian ini memiliki fungsi sangat vital. Tidak berfungsinya batang otak menyebabkan seseorang mengalami kehilangan kesadaran hingga kemampuan bernapas.

Pada kondisi seperti itu, pasien masih bisa ditolong dengan bantuan ventilator untuk bernapas. Ventilator juga berfungsi agar jantung tetap berdetak sehingga oksigen masih bisa diedarkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.

Begitu batang otak mati, kerusakannya bersifat permanen. Artinya, pasien tidak lagi bisa sadar dan kemampuan bernapasnya harus selalu ditopang dengan bantuan alat. Inilah yang menjadikan pasien mati batang otak sangat rentan dengan kematian.

Batang otak adalah salah satu bagian tubuh yang harus dijaga. Posisinya menjadi penghubung antara bagian bawah otak dengan sumsum tulang belakang. Sebagian besar fungsi otomatis yang berjalan pada tubuh diatur lewat batang otak.

Contohnya, batang otak memiliki tanggung jawab dalam urusan pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, sampai kemampuan menelan. Dari bagian ini pula semua informasi yang dikirim otak akan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh, begitu pula sebaliknya. Fungsi kesadaran dan gerakan bergantung pula pada kinerja batang otak.

Apa Penyebab Mati Batang Otak?

Keadaan ketika terjadi mati batang otak yaitu otak tidak bisa lagi mengirim dan menerima pesan ke seluruh bagian tubuh. Hal ini membuat berbagai fungsi batang otak menjadi berhenti. Dengan demikian, seseorang yang mengalaminya akan kehilangan kesadaran, tidak mampu bernafas sendiri, hingga tidak bisa bergerak.

Ada berbagai penyebab mati batang otak. Hanya saja, pastinya suplai darah dan oksigen ke area otak terhenti dan terjadi kerusakan jaringan pada area batang otak.

Pemicu umumnya adalah trauma atau cedera otak parah. Trauma tersebut kemungkinan menjadi efek karena jatuh, kecelakaan, pukulan keras pada kepala, dan sebagainya.

Di sisi lain, mati batang otak juga dapat terjadi karena penyakit atau gangguan tubuh tertentu. Contohnya adalah perdarahan otak, infeksi di otak, hingga tumor otak. Penyakit tersebut menimbulkan tekanan di otak yang memicu penurunan aliran darah dengan efek berupa kerusakan jaringan.

Kondisi lain yang turut memicu mati batang otak adalah henti jantung, serangan jantung, stroke, dan penggumpalan darah. Semua penyakit tersebut memiliki imbas pada menurunnya aliran darah ke seluruh tubuh yang dapat memicu kerusakan jaringan, termasuk jaringan di otak.

Bagaimana Pengobatan Mati Batang Otak?

Keadaan mati batang otak sudah tidak bisa diobati secara medis. Pasien tidak lagi memiliki peluang untuk pulih. Hanya keajaiban dari Tuhan yang mungkin menjadi harapan terakhir.

Dari sisi medis, seseorang yang mengalami mati batang otak juga dianggap mempunyai keadaan mati otak (brain death) secara keseluruhan. Dirinya sudah dianggap meninggal akibat otak sudah tidak berfungsi normal.

Pasien masih bisa ditangani dengan alat bantu seperti ventilator. Kendati demikian, dirinya tidak bisa kembali memperoleh kesadarannya dan gagal dalam bernapas sendiri. Jika diputuskan untuk dipertahankan, dia akan selamanya hidup dengan alat bantu sembari menanti ajal.

Baca juga artikel terkait MATI BATANG OTAK atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari