tirto.id - Simbiosis parasitisme adalah hubungan antarorganisme (dua makhluk hidup) yang berbeda, namun hubungan ini hanya menguntungkan salah satu organisme saja sedangkan organisme lainnya dirugikan.
Di dalam istilah biologi, organisme yang merugikan tersebut disebut dengan parasit, dan organisme yang dirugikan disebut dengan inang.
Untuk bertahan hidup, parasit menyerap sari makanan atau cairan dari tubuh inangnya. Kerugian yang ditimbulkan dapat berupa gangguan ringan, penyakit, dan bahkan dalam jangka waktu yang panjang, parasit dapat menyebabkan kematian pada inangnya.
Ada dua jenis parasit, yaitu endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah organisme yang hidup dalam jaringan atau tubuh inangnya.
Sedangkan, ektoparasit adalah parasit yang hidup di permukaan tubuh inangnya dan menempel sementara pada permukaan tubuh inangnya, demikian dikutip dari Buku Biology 1B for Senior High School Grade X Semester 2 oleh Aryulina dkk.
Contoh Simbiosis Parasitisme
Berikut sejumlah contoh simbiosis parasitisme disarikan dari laman resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama (DITSMP), SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, dan Program Studi Proteksi Tanaman Universitas Jember (UNEJ):
1. Nyamuk dan Manusia
Nyamuk menghisap darah manusia untuk diajdikan makanan, namun ini merugikan manusia karena gigitan nyamuk saat menghisap darah dapat membuat rasa gatal yang tak nyaman di kulit manusia.
Lebih dari itu, gigitan nyamuk dapat menjadi penyebab beragam penyakit berbahaya pada manusia seperti demam berdarah dan malaria.
2. Tumbuhan Tali Putri dan Tumbuhan Lain
Tali putri adalah jenis tumbuhan yang tidak dapat membuat makanan secara mandiri, dengan demikian untuk bertahan hidup, tali putri menghisap zat-zat makanan dari tubuh inang yang ditumpanginya. Akibatnya, tumbuhan yang ditumpangi mengalami hambatan pertumbuhan.
3. Cacing Perut dan Manusia
Manusia terkadang terkontaminasi cacing perut yang bersarang di dalam tubuh. Cacing yang hidup dengan menyerap makanan dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan banyak masalah kesehatan. Misalnya: mual, sakit perut, penurunan berat badan, lemas, hingga diare.
4. Kutu Daun dan Tanaman
Kutu daun merupakan hama yang selalu menjadi masalah untuk daun. Kutu ini menggerogoti daun untuk dijadikan makanan.
Akibatnya, daun menjadi rusak, keriput, dan kerdil. Pada tingkat terparah, kutu dapat mengakibatkan tanaman layu dan mati.
5. Benalu yang Hidup di Pohon Inang
Selain menumpang hidup, benalu juga mengambil makanan dari tumbuhan inang yang ditumpanginya. Akibatnya tumbuhan yang ditumpangi mengalami kerugian karena kehilangan zat-zat makanan dan pertumbuhannya terganggu.
Selain itu, contoh simbiosis parasitisme lainnya adalah kutu kepala dengan kulit kepala manusia dan jamur panu dengan kulit manusia.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Maria Ulfa