tirto.id - Owner JetBlue, David Neeleman, sudah sejak lama terkenal sebagai salah seorang penganut kepercayaan Mormon. Lantas, apa itu Mormon kerpercayaan David Neeleman dan siapa penulis kitabnya?
David Neeleman adalah anggota dari Gereja Mormon atau kerap juga disebut dengan Gereja Yesus Kristus Orang-orang Suci Zaman Akhir atau dalam bahasa Inggris bernama “Church of Jesus Christ of Latter-day Saints”. Pebisnis Brasil – Amerika ini sempat melayani misi selama dua tahun di Brasil ketika dia berusia 19 tahun.
David Neeleman memiliki 10 orang anak bersama mantan istrinya Vicki Vranes. Pasangan tersebut menikah pada tahun 1980 dan memutuskan bercerai pada tahun 2013.
Belakangan keluarga Neeleman dan kepercayaan Mormon yang mereka anut cukup menyita perhatian publik. Salah seorang putranya, Daniel Neeleman menikah dengan sesama penganut kepercayaan Mormon bernama Hannah, yang lebih dikenal sebagai Hannah Balerina Farm.
Sosial media Daniel dan Hannah banyak diikuti warganet karena kerap membagikan kegiatan mereka sebagai orang tua dari delapan anak. Warganet menjuluki Hannah sebagai isteri tradisional atau “trad wife” lantaran perempuan itu mengurus anak dan rumah seorang diri tanpa bantuan pengasuh atau pembantu, sedangkan suaminya sibuk dengan peternakan mereka.
Apa Itu Kepercayaan Mormon?
Mormon adalah kelompok agama yang menganut konsep-konsep Kristen serta wahyu yang dibuat oleh pendirinya, Joseph Smith. Sebagian besar dari mereka tergabung dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, atau Church of Jesus Christ of Latter-day Saints (LDS), yang berkantor pusat di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat dan memiliki lebih dari 16 juta anggota di seluruh dunia.
Laman History mencatat, denominasi Mormon lainnya, Komunitas Kristus, berpusat di Independence, Missouri, dan memiliki sekitar 250.000 anggota. Agama ini secara resmi didirikan pada tahun 1830 ketika Kitab Mormon diterbitkan.
Saat ini, gereja LDS paling banyak terdapat di Amerika Serikat, Amerika Latin, Kanada, Eropa, Filipina, Afrika, dan beberapa bagian Oseania. Meskipun Mormon secara garis besar menganut kepercayaan Kristen, tetapi mereka memiliki filosofi, nilai, dan praktik yang berbeda.
Orang Mormon menganggap diri mereka sebagai orang Kristen, tetapi banyak orang Kristen tidak mengakui Mormonisme sebagai denominasi resmi. Penganut Mormon percaya pada penyaliban, kebangkitan, dan keilahian Yesus Kristus. Para pengikutnya mengklaim bahwa Tuhan mengutus lebih banyak nabi setelah kematian Yesus. Mereka meyakini bahwa gereja yang asli telah dipulihkan di zaman modern.
Mormon menganut empat kitab yang berbeda: Alkitab Kristen, Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian, dan Mutiara yang Sangat Berharga. Menurut gereja LDS, Adam dan Hawa tinggal di Daviess County, Missouri setelah diusir dari Taman Eden. Ada tiga tingkatan surga-surga selestial, terestrial, dan telestial-dalam agama Mormon. Hanya mereka yang berada di kerajaan selestial yang akan hidup di hadirat Tuhan.
Para pengikutnya tidak mengakui konsep Kristen tentang trinitas (Tuhan yang ada dalam tiga pribadi). Sebaliknya, mereka percaya bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah tiga dewa yang terpisah.
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menganggap Joseph Smith, yang mendirikan Mormonisme, sebagai seorang nabi. Joseph Smith menerbitkan kitab Mormon atau biasa juga disebut dengan The Book of Mormon pada tahun 1830.
Kitab Mormon memiliki sejumlah diskusi doktrinal tentang berbagai topik seperti kejatuhan Adam dan Hawa, sifat penebusan Kristen, eskatologi, agensi, otoritas imamat, penebusan dari kematian jasmani dan rohani.
Kitab tersebut juga membahas sifat dan pelaksanaan pembaptisan, zaman pertanggungjawaban, tujuan dan praktik perjamuan kudus, pewahyuan yang bersifat pribadi, keadilan ekonomi, sifat antropomorfis dan pribadi Allah, sifat roh dan malaikat, dan organisasi gereja zaman akhir.
Umat Mormon mengikuti gaya hidup sehat yang ketat yang tidak mengizinkan mereka mengonsumsi alkohol, tembakau, kopi, atau teh. Kehidupan keluarga, perbuatan baik, penghormatan terhadap otoritas, dan pekerjaan misionaris adalah nilai-nilai penting dalam Mormonisme.
Orang Mormon mempraktikkan ritual pakaian yang mencakup mengenakan pakaian dalam khusus yang memiliki makna religius. Dikenal sebagai “pakaian bait suci”, pakaian ini dikenakan oleh anggota dewasa yang mengucapkan janji suci kepada Tuhan.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra