tirto.id - Prinsip dasar dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah mengenali kaidah-kaidah pembentukan kata. Secara umum, bentuk kata dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu kata dasar dan kata turunan. Mengetahui perbedaan kedua jenis kata ini menjadi penting sebagai bekal dalam menyusun kalimat yang padu dan benar.
Secara definitif, kata dasar merupakan suatu kata yang utuh, asli, dan belum memperoleh tambahan atau imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar adalah kata yang menjadi dasar dari bentukan kata yang lebih kompleks, sebagaimana dikutip dari buku Bentuk dan Pilihan Kata (2014) yang ditulis oleh Mustakim
Selanjutnya, kata turunan adalah kata yang merupakan pengembangan, bentukan dari kata dasar dengan menambahkan imbuhan tertentu. Terdapat sejumlah istilah untuk kata turunan, yaitu kata bentukan, kata berimbuhan, dan ada juga yang menyebutnya kata jadian. Tiga istilah tersebut merujuk pada makna yang sama.
Contoh kata dasar dan kata turunan adalah sebagai berikut.
- Kata dasarnya adalah makan, sementara kata turunannya dapat menjadi memakan (ditambah imbuhan me- di awal kata), makanan (ditambah imbuhan -an di akhir kata), pemakan (ditambah imbuhan pe- di awal kata), dan sebagainya.
- Kata dasar adalah kantor, sementara itu kata turunannya adalah perkantoran (ditambah imbuhan per- dan -an di awal dan akhir kata), mengantor (ditambah imbuhan me- di awal kata), dan dikantori (ditambah imbuhan di- di awal kata).
Tidak semua kata dasar ada kata turunannya atau dapat diberi imbuhan. Sebagian kata dasar bermakna utuh dengan kesatuannya sendiri dan tidak dapat ditambahi dengan imbuhan apa pun, misalnya kata Ratna, Budi, kamu, saya, itu, yang, dan lain sebagainya
Perbedaan Kata Dasar dan Kata Turunan
Perbedaan kata dasar dan kata turunan adalah dari bentuknya. Kata dasar adalah bentuk asli dari kata tersebut, ia utuh sebagai suatu kesatuan, sebagaimana dikutip dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2016) yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Artinya, ketika dipisah-pisahkan, makna dari kata dasar akan berubah.
Berbeda dari kata turunan yang dapat dipisahkan imbuhannya dari kata dasar. Jika dipisahkan, maka imbuhannya tidak akan bermakna apa-apa.
Contohnya, kata memakan adalah bentuk turunan dari makan (kata dasarnya). Ketika dipisahkan, terdapat dua bentuk yaitu gabungan dari me- dan makan. Kata makan mempunyai makna utuh, serta dapat dipahami sebagai suatu kesatuan, sedangkan me- tidak berarti apa pun. Ketika digabungkan, maka akan menjadi kata turunan.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Alexander Haryanto