Menuju konten utama

Apa Itu Hopeless Romantic dan Bagaimana Ciri-Cirinya?

Artikel berikut akan mengulas secara singkat mengenai istilah hopeless romantic yang saat ini banyak digunakan di media sosial.

Apa Itu Hopeless Romantic dan Bagaimana Ciri-Cirinya?
Ilustrasi Hopeless Romantic. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Istilah hopeless romantic banyak digunakan di media sosial untuk merujuk pada seseorang yang mendambakan kisah cinta seperti di kisah fiksi romantis. Lantas, apa ciri-ciri hopeless romantic?

Orang hopeless romantic biasanya cukup optimis tentang hubungan asmara. Mereka percaya bahwa mereka bisa bertemu dengan "yang terbaik" atau "cinta sejati" satu-satunya.

Optimisme merupakan hal yang baik, tapi terkadang orang hopeless romantic bisa terlalu idealis soal cinta. Akibatnya, hal ini membuat mereka mudah terluka.

Apa Itu Hopeless Romantic?

Hopeless romantic adalah istilah untuk individu yang memiliki pandangan idealis tentang cinta, sering memandang hubungan seperti cerita dongeng dan percaya bahwa cinta mampu mengatasi segalanya. Mereka juga percaya soal konsep belahan jiwa atau bahkan cinta pada pandangan pertama.

Laman Very Well Mind menjelaskan bahwa hopeless romantic bukan sifat yang mutlak positif ataupun negatif, tetapi bisa menjadi tidak sehat jika mengarah ke ekstrem. Pasalnya, sifat ini sering membuat orang hopeless romantic melihat pasangan melalui kacamata fantasi, bukan realitas.

Menurut para ahli, pendekatan ini cenderung berfokus pada narasi cinta yang sempurna, bukan pada kedalaman hubungan yang sejati, demikian dikutip dari Brides. Meski memberikan harapan dan sikap positif dalam cinta, hal ini juga membuat mereka mudah kecewa ketika kenyataan tidak sesuai dengan ekspektasi.

Selain itu, orang hopeless romantic kerap terburu-buru dalam hubungan dan mengabaikan red flag. Akibatnya, mereka rentan dimanfaatkan oleh pasangan yang tidak memberikan timbal balik yang setara.

Ciri-Ciri Orang Hopeless Romantic

Di bawah ini sejumlah ciri-ciri hopeless romantic yang mungkin terlihat.

1. Jatuh Cinta dengan Cepat

Orang hopeless romantic biasanya mudah terbawa perasaan dan cepat merasa terikat secara emosional dalam hubungan. Di awal perkenalan, mereka sudah mulai membayangkan masa depan bersama pasangan meski belum mengenal pasangan secara mendalam.

2. Sering Membayangkan “Happily Ever After”

Melamun tentang kehidupan ideal bersama pasangan adalah hal yang sering dilakukan oleh hopeless romantic, demikian dijelaskan PsychCentral. Pernikahan, kehidupan rumah tangga yang harmonis, atau kisah cinta sempurna menjadi bagian dari harapan besar mereka.

Gambaran kehidupan yang bahagia selama-lamanya ini memberi semangat, meskipun belum tentu sesuai dengan realitas hubungan yang dijalani.

3. Percaya pada Takdir dan Belahan Jiwa

Orang hopeless romantic memiliki keyakinan kuat bahwa setiap orang ditakdirkan untuk bertemu dengan pasangan sempurnanya. Konsep takdir dan belahan jiwa menjadi bagian penting dari cara mereka memandang cinta.

Meski dianggap klise oleh sebagian orang, mereka percaya bahwa cinta sejati adalah sesuatu yang nyata dan patut diperjuangkan.

4. Mencari Cinta Romantis Menjadi Prioritas Utama

Bagi mereka, menemukan dan menjaga hubungan romantis yang bahagia menjadi salah satu prioritas atau fokus utama dalam hidup. Meskipun memiliki nilai dan minat lain, tujuan terbesar adalah menemukan pasangan yang membuat hidup terasa lengkap.

5. Optimis Tentang Cinta

Meskipun pernah mengalami patah hati atau kekecewaan, harapan untuk menemukan cinta sejati tetap hidup. Optimisme ini membuat mereka selalu percaya bahwa cinta sejati masih mungkin ditemukan di masa depan.

6. Perasaan Lebih Mendominasi keputusan

Orang hopeless romantic sering mengikuti perasaan mereka dengan intensitas yang tinggi. Emosi menjadi pemandu utama dalam mengambil keputusan, baik dalam hubungan maupun dalam cara mereka memperlakukan pasangan.

7. Cenderung Mengidealkan Pasangan

Di awal hubungan, pasangan sering dilihat sebagai sosok sempurna tanpa cacat. Fokus mereka lebih pada kelebihan pasangan, sementara kekurangan cenderung diabaikan.

Ekspektasi ini sering menciptakan tekanan pada pasangan dan hubungan secara keseluruhan.

8. Hubungan Dimulai dan Berakhir dengan Cepat

Hubungan yang dijalin sering diawali dengan gairah besar dan penuh antusiasme. Namun, intensitas ini juga membuat hubungan cenderung berakhir lebih cepat ketika kenyataan mulai terlihat.

Meski demikian, semangat orang hopeless romantic untuk mencari cinta baru tetap tidak pernah padam.

9. Sering Kecewa pada Pasangan

Ekspektasi tinggi yang dimiliki sering kali tidak sejalan dengan kenyataan. Pasangan mungkin melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan gambaran ideal, sehingga menimbulkan rasa kecewa.

Hal ini sering menjadi alasan mengapa hubungan jangka panjang sulit terwujud.

10. Menghabiskan Waktu Hanya untuk Pasangan

Ketika menjalin hubungan, perhatian dan waktu sering kali dicurahkan sepenuhnya untuk pasangan. Hal ini bisa membuat mereka mengabaikan hobi, teman, bahkan keluarga. Meskipun terlihat penuh kasih, sikap ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan pribadi.

11. Mengabaikan Red Flag

Red flag dalam hubungan sering kali tidak diperhatikan karena keyakinan bahwa pasangan adalah belahan jiwanya. Harapan besar membuat mereka fokus pada sisi positif pasangan dan mengabaikan tanda-tanda yang seharusnya menjadi peringatan.

Sikap ini kadang membuat mereka terjebak dalam hubungan yang kurang sehat.

12. Merasa Cinta Sempurna Akan Menyempurnakan Hidup

Ada keyakinan mendalam bahwa cinta romantis adalah bagian yang hilang dalam hidup. Tanpa hubungan romantis, hidup terasa kurang lengkap, meskipun sukses di bidang lain.

Oleh karena itu, pencarian cinta sejati menjadi tujuan besar yang selalu diperjuangkan.

Baca juga artikel terkait CINTA atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno