Menuju konten utama

Apa Itu Gelombang Tsunami, Tanda-tanda & Berapa Kecepatannya?

Apa itu gelombang tsunami, tanda-tanda terjadinya tsunami, dan kecepatan saat terjadi gelombang tsunami.

Apa Itu Gelombang Tsunami, Tanda-tanda & Berapa Kecepatannya?
Suasana kemacetan lalu lintas saat warga hendak mengungsi ke tempat yang lebih aman menyusul adanya peringatan dini tsunami di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (14/12/2021). ANTARA FOTO/Siska/KK/hp.

tirto.id - Tsunami merupakan perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.

Laman BPBD Provinsi Jogja menyebutkan, perpindahan badan air ini dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunung api, dan jatuhnya meteor.

Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter.

Tsunami juga sangat berpotensi bahaya meskipun tidak terlalu merusak garis pantai. Gempa yang disebabkan pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng adalah yang paling sering menimbulkan tsunami.

Gelombang tsunami bisa merambat ke segala arah dan tenaga yang dikandungnya tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.

Kecepatan Gelombang Tsunami

Gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1.000 km per jam dari laut dalam dengan ketinggian gelombang sekitar 1 meter.

Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter.

Hantaman gelombang Tsunami dapat masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.

Untuk jarak tsunami ke lokasi pantai sendiri, dapat dibedakan berdasarkan jenis tsunaminya, yakni:

  • Tsunami jarak dekat (lokal); terjadi 0-30 menit setelah gempa. Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar kemungkinan bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak bangunan.
  • Tsunami jarak menengah; terjadi 30 menit-2 jam setelah gempa Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km sampai 1.000 km. Ada kemungkinan bahwa daerah di sekitar jarak ini merasakan juga gempa dengan intensitas II sampai V Modified Mercalli Intensity (MMI).
  • Tsunami jarak jauh; terjadi lebih dari dua jam setelah gempa Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1.000 km, karena itu kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa.
Saat ada gempa bumi besar atau tanah longsor, area yang memiliki risiko tinggi adalah yang berada dekat pantai, di mana gelombang pertama tsunami bisa mencapai pantai hanya dalam beberapa menit, bahkan sebelum peringatan dikeluarkan.

Sementara area yang berisiko lebih besar, lokasinya berada kurang dari 25 meter di atas permukaan laut dan dalam beberapa meter dari garis pantai.

Tanda-Tanda Tsunami

Ketika tsunami akan melanda, maka yang akan dirasakan adalah goncangan gempa bumi dengan kekuatan besar dan lama, kadang-kadang berada di wilayah pantai, di mana secara tiba-tiba terjadi susut laut menjorok ke arah laut.

Berikut tanda-tanda umum yang perlu diwaspadai apabila tsunami terjadi dan akan datang menuju daratan seperti dikutip dari situs Kemenkes:

  1. Terasa adanya sebuah getaran atau gempa yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
  2. Terjadinya penyurutan air laut secara tiba–tiba
  3. Ketika proses berlangsungnya tsunami menuju daratan, terjadi suara seperti dentuman atau seperti suara pesawat dari arah laut.
  4. Dari arah laut, terlihat adanya sebuah gelombang yang memiliki warna pekat dan sejajar dengan permukaan laut.

Baca juga artikel terkait GELOMBANG TSUNAMI atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora