tirto.id - Dirut PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin memprediksi sekitar 1.110 penerbangan akan terdampak akibat Covid-19 pada Maret 2020. Ia menduga, pergerakan penumpang internasional akan turun hingga 9 persen dari angka penerbangan Maret 2019 lalu.
"1.110 penerbangan ini akan kurang lebih berdampak cukup signifikan terhadap penurunan pergerakan penumpang internasional yang kami perkirakan khusus untuk Maret saja kurang lebih di angka kurang lebih sekitar 9 persen," kata Awaluddin di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Awaluddin menyebut, penerbangan Indonesia di bandara yang dikelola Angkasa Pura II masih normal dan mengalami kenaikan dibanding Januari 2019 lalu. Ia mengatakan, pertumbuhan penumpang naik 7 persen dan pergerakan pesawat diperkirakan naik 3 persen.
Namun, situasi berbeda ketika memasuki Februari 2020. Ia mengatakan, pergerakan pesawat pada bulan Februari sudah mulai turun kurang lebih sekitar 6 persen dibanding tahun lalu. "Kemudian pergerakan penumpang juga kurang lebih turun sekitar 4-5 persen," kata Awaluddin.
Awaluddin mengatakan, penurunan tersebut berdampak kepada industri penerbangan Indonesia. Sebagai informasi, Awaluddin mengatakan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta menangani 75 persen penerbangan domestik dan 25 persen penerbangan internasional. Pergerakan penumpang mendekati 200 ribu orang dengan total penerbangan hampir 1.200 penerbangan.
"Jadi kalau kita lihat angka yang tadi turun cukup signifikan itu memang akan berdampak terhadap baik jumlah pergerakan penumpang maupun pergerakan pesawat itu sendiri," kata Awaluddin.
Namun, Awaluddin belum menjawab besaran kerugian AP II akibat menurunnya penumpang dan penerbangan. Ia mengatakan, AP II masih menghitung revenue non-aero. Ia berdalih kalau AP II masih bisa untung dengan mencari pendapatan di luar penerbangan.
"Kami memang belum menghitung secara besaran karena kita juga akan menghitung dampak yang berkaitan dengan ikutannya karena juga ada komponen dari revenue stream non aero kita misalkan katakan tenant, kargonya kemudian aspek lain yang akan kita kalkulasi secara menyeluruh," kata Awaluddin.
"Tetapi komitmen untuk menggantinya atau mencari alternatif revenue dari kondisi yang seperti sekarang ini memang akan sangat kita lakukan maksimal khususnya di revenue stream dari non aero bisnis kita dan peluang itu masih cukup ada," pungkas Awaluddin.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri