tirto.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah berinovasi dalam menggarap proyek bank musik untuk menekan pembajakan sekaligus memenuhi royalti para pemusik lokal.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengungkapkan perlunya keseriusan pemerintah untuk giat mendorong ekonomi kreatif di bidang industri musik. Salah satunya dengan mengantisipasi pembajakan melalui Bank Musik.
"Jika persoalan ini ditangani dengan serius, maka industri musik akan menjadi pundi-pundi bagi kas negara. Apalagi jika dikelola dengan baik di era digital seperti sekarang ini, industri musik diyakini akan semakin berkontribusi untuk negara," tambahnya.
Dengan adanya upaya pengurangan pembajakan dan pemenuhan hak royalti, para musisi Tanah Air diharapkan dapat lebih bergairah dalam menciptakan lagu, baik berlatar belakang musik tradisional maupun musik modern, katanya di Jakarta, Kamis (10/3/2016)
Imam Nahrawi mengemukakan untuk menghindari sejumlah potensi pembajakan yang mungkin terjadi, kelak Bank Musik akan dilengkapi dengan sistem yang mengatur peredaran musik, sehingga menutup celah para pembajak untuk memproduksi kepingan lagu ilegal.
"Seluruh musik yang diproduksi akan mendapat jaminan, baik jaminan keamanan maupun jaminan transaksi, sehingga sekecil apapun transaksi yang dilakukan, nanti tidak lepas dari kontrol yang dilakukan secara profesional di Bank Musik," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Indonesia menjadi negara nomor 12 yang memiliki problem pembajakan terbesar di dunia. Sejak 2013, kerugian yang diderita musisi dan produsernya atas kasus pembajakan musik rekaman mencapai Rp4 triliun per tahun.