Menuju konten utama

Antiklimaks Festival Bergengsi Jagat Teknologi

Alih-alih melahirkan teknologi mutakhir nan berbeda dari sebelumnya, ajang Mobile World Congress (MWC) tahun ini malah membuat para penikmat teknologi bernostalgia dengan masa lalu. Sebuah antiklimaks dari MWC.

Antiklimaks Festival Bergengsi Jagat Teknologi
Seseorang sedang duduk didepan papan promosi bertuliskan Mobile World Congres 2017. Foto/Getty Images

tirto.id - Dunia film mengenal Cannes Film Festival atau Sundance Film festival. Dunia teknologi pun mengenal ajang bergengsi. Ada dua gelaran besar yang setiap tahun datang menghampiri setiap orang yang tertarik pada dunia teknologi. Pertama adalah Consumer Electronic Show yang biasanya digelar di Las Vegas, Amerika Serikat dan Mobile World Congress (MWC) 2017 yang digelar di Barcelona, Spanyol dari 27 Februari-2 Maret 2017.

Consumer Electronic Show bisa dibilang sebagai panggung utama perusahaan teknologi memperkenalkan produk-produk terbaru mereka. Dalam gelaran Consumer Electronic Show, teknologi-teknologi yang dipertontonkan memiliki segmen yang lebih luas. Sedangkan MWC, sesuai namanya “mobile” memiliki tajuk utama untuk memperkenalkan teknologi-teknologi yang berhubungan dengan dunia “mobile”.

Sebagaimana diwartakan Techcruch, kegiatan ini merupakan ajang bagi perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan dunia smartphone atau ponsel pintar. Ajang WMC, bukan semata-semata untuk memperkenalkan produk, tapi lebih pada memberitahu khalayak mengenai perkembangan teknologi selular saat ini.

Acara MWC diadakan oleh sebuah asosiasi bernama GSMA atau Global System for Mobile Association. GSMA, sebagaimana dikutip dari Utrans, memiliki jumlah anggota 800 operator telekomunikasi dan 300 perusahaan teknologi yang berhubungan dengan dunia perangkat selular. Mereka adalah kelompok yang membuat ekosistem telekomunikasi dunia seperti yang kita nikmati saat ini.

Selepas 2006, acara MWC diadakan di Barcelona, Spanyol. Barcelona akan menjadi tuan rumah MWC hingga 2023. Secara umum, gelaran MWC juga memiliki dampak ekonomi bagi Barcelona. Menurut Barcelona Tech City Association yang diwartakan Utrans, MWC memberikan dampak ekonomi bagi Barcelona hingga 6.000 juta Euro per penyelenggaraan. Selain itu, gelaran ni ikut memberikan 10.000 lowongan pekerjaan yang bisa dinikmati warga Barcelona.

MWC juga bisa dikatakan sebagai salah satu ajang pariwisata andalan Barcelona. Menurut Bloomberg, Mobile World Congress yang diadakan tahun ini, diprediksi dihadiri lebih dari 100.000 orang dari berbagai belahan dunia.

Apa yang terjadi alam gelaran MWC tahun ini?

Secara umum, sejatinya tidak ada teknologi yang hebat hadir dalam MWC tahun ini. Produk-produk yang diperkenalkan, lebih merupakan versi upgrade alih-alih produk baru yang revolusioner.

Infografik mobile World Congress

Hal yang disorot, sebagaimana diberitakan Techcruch adalah perusahaan-perusahaan pembuat ponsel pintar, semakin menambah kekuatan pada produk bikinan mereka. Salah satu aspek yang diperbaiki adalah kamera. Dalam gelaran tahun ini, banyak perusahaan teknologi yang bermain-main dengan kamera, antara lain Oppo dengan teknologi pembesaran gambar mutakhir dan Huawei, perusahaan dengan pangsa pasar penjualan telepon selular sebesar 25 persen di seluruh dunia ini, yang menjalin kerja sama dengan Leica mengeluarkan sebuah produk bernama P10.

Namun, dalam gelaran MWC 2017, terjadi semacam nuansa yang aneh. Festival yang seharusnya mempertunjukkan teknologi mutakhir, justru sebaliknya. Produk dengan nuansa jadul bersinar dalam gelaran MWC tahun ini.

Pertama adalah apa yang diperkenalkan oleh HMD Global, penerus tongkat estafet Nokia. HMD Global memperkanalkan si “urban legend” dalam dunia teknologi, Nokia 3310. Nokia 3310 versi baru, hadir dengan beragam perubahan. Misalnya layar yang kini berwarna, kartu SIM ganda, dan kamera. Tapi tentu saja, aspek nostalgia jauh lebih berperan di sini. Kehadiran Nokia 3310 versi baru, menjadi buah bibir yang jauh lebih seru dibandingkan produk-produk lainnya.

Selain Nokia 3310, ada pula teknologi terkini dengan akses jadul yang mencuri perhatian. Adalah Samsung S Pen yang membuat kehebohan bagi penikmat teknologi. Samsung S Pen adalah sylus sebagaimana Apple Pencil, Surface Pen, atau Wacom Pen. Namun, bedanya, Samsung S Pen memiliki bentuk yang persis dengan pensil klasik yang dipakai di hampir seluruh dunia, pensil Stedler Noris. Mungkin jika bisa dilakukan, Samsung bisa membuat versi Faber Castle yang jauh menggurita di Indonesia.

Mobile World Congress adalah ajang pengumuman bagi khalayak, teknologi apa yang sedang kita hadapi kini. Namun, melihat apa yang dihadirkan dalam gelaran tahun ini, sepertinya para penikmat teknologi harus bersabar ada lompatan besar dalam teknologi. Perlu diingat, sebagaimana sebuah roda yang berputar, dalam gelaran MWC tahun ini kita belajar, produk baru bukan berarti benar-benar berbeda dari masa lampau. Nokia 3310 dan Samsung S Pen jadi contoh sebuah antiklimaks dari MWC.

Baca juga artikel terkait SMARTPHONE atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ahmad Zaenudin
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Suhendra