Menuju konten utama

Anies Tanggapi Djarot Soal Penggunaan Peci

Anies Baswedan mengatakan apabila peci memang dianggap sebagai identitas kebangsaan, seharusnya tidak hanya Djarot saja yang menggunakannya, melainkan juga harus dipakai oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Anies Tanggapi Djarot Soal Penggunaan Peci
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan menunjukkan surat suara saat memberikan hak pilih pada pencoblosan Pemilihan Gubernur di TPS 28 Cilandak Barat, Jakarta, Rabu (15/2). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dianggap meniru pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno karena menggunakan peci saat berfoto untuk surat suara di Pilkada putaran kedua, padahal pada Pilkada putaran pertama, Djarot tidak menggunakan peci.

Menanggapi hal itu, calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan apabila peci memang dianggap sebagai identitas kebangsaan, seharusnya tidak hanya Djarot saja yang menggunakannya, melainkan juga harus dipakai oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Sayang yang pakai cuma satu. Kalau memang itu identitas kebangsaan harusnya dua-duanya ya pakai. Tapi enggak apa-apa, itu pilihan," kata Anies di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).

Peniruan tersebut, kata dia, membuktikan bahwa peci yang dikenakan pihaknya merupakan hal yang baik. Namun demikian, ia yakin jika apa yang dilakukan Djarot tidak akan mengubah secara signifikan perolehan suara pasangan nomor urut dua itu.

Menanggapi hal yang sama, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno hanya sedikit berkomentar. "Bagus," kata dia di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/3).

Sementara terkait dengan peci yang dikenakannya, Djarot mengaku telah jauh-jauh hari memakai peci, tepatnya saat dirinya bertarung di Pilkada Blitar, Jawa Timur pada 2005 lalu.

"Fotoku waktu Pilkada di Blitar tahun 2005 memang pakai peci. Dua-duanya pakai peci," ucap Djarot di Jatipadang, Jumat (24/3).

Ia juga mengaku bahwa peci adalah simbol nasionalisme yang dipopulerkan oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno.

"Jadi ini [peci] adalah simbol dari nasionalisme, inilah sebetulnya yang dipopulerkan Bung Karno makanya begitu kami haji umrah begitu pake kopiah orang sana pasti tahu, Indonesia Indonesia, Soekarno Soekarno," ucap Djarot.

Djarot juga mengaku nyaman dengan peci yang ia kenakan. Ia mengatakan bahwa ia mendapatkan inspirasi ketika berziarah ke makam orang tua dan Bung Karno.

"Nyaman saja, nyaman pakai peci dan saya teringat terinspirasi ketika ziarah ke makam orang tua dan makam Bung Karno," ujar Djarot.

Pilgub DKI Jakarta putaran kedua diikuti oleh dua pasang calon yakni, pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

KPU DKI Jakarta telah menyusun jadwal penyelenggaraan putaran kedua melalui Surat Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 49/Kpts/KPU-Prov-010/Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 putaran kedua, dengan rincian sebagai berikut:

Pada 7 Maret hingga 15 April 2017 kedua paslon melakukan kegiatan kampanye. Di sela-sela waktu itu, KPU DKI Jakarta juga akan menyelenggarakan debat putaran dua. Pada 9 hingga 15 April 2017, KPU DKI Jakarta juga akan memfasilitasi paslon untuk memasang iklan kampanye di media massa.

Setelah itu, pada tanggal 16 hingga 18 April 2017 akan memasuki masa tenang dan pada 19 April 2017 akan dilaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.

KPU DKI Jakarta akan melakukan rekapitulasi berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi pada 20 April-1 Mei 2017.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Alexander Haryanto