tirto.id - Calon Gubernur Nomor Urut 3 Anies Baswedan mempertanyakan kontrak politik yang pernah dibuat oleh Basuki Tjahaja Purnama saat kampanye pada Pilkada 2012. Kontrak politik itu terkait dengan janji pembangunan kampung deret di bantaran sungai.
“Lima tahun lalu pernah ada janji pembanguna kampung deret di pinggir sungai, di mana kontrak poliitik itu,” tanya Anies sambil menegaskan dengan menunjuk jarinya ke bawah dalam debat sesi I di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017)
Kritikan Anies terhadap Ahok bukan tanpa alasan. Berdasarkan kunjungan ke lapangan seperti di Bukit Duri, Jakarta. Anies menegaskan konsep pembangunan Jakarta olehnya mengedepankan dialog termasuk dalam penataan perkampungan bantaran sungai.
“Yang kita ingin lakukan bukan menghilangkan orang miskin tapi menghilangkan kemiskinan,” tegas Anies.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mencontohkan penanganan warga di bantaran sungai tak hanya di Jakarta, tapi juga di Malang dan Yogyakarta, yang mengedepakan dialog, tak mengedepankan penggusuran.
Sementara itu, Cagub Nomor urut 1, Ahok menegaskan bahwa penggusuran pada masa pemerintahannya fokus pada wilayah bantaran sungai untuk menolong warga agar tak terkena dampak banjir yang sering melanda Jakarta. Penataan sungai saat ini imbasnya banjir tak terjadi sampai berhari-hari tapi hanya hitungan jam.
“Kami tak pernah menggusur yang tak di bantaran sungai,” kata Ahok.
Penulis: Suhendra
Editor: Agung DH