tirto.id -
"Ini adalah bagian dari perubahan di ibu kota," ujar Anies di Monas, Jakarta pada Sabtu (2/11/2017).
Monas yang terletak di kawasan jalan Medan Merdeka disebutnya menjadi simbol kekuatan dan perjuangan zaman dahulu, yang akan menjadi simbol juga pada gerakan perubahan saat ini menuju jalan tauhid di bawah pemerintahannya.
"Tanggung jawab untuk melakukan perubahan ibu kota bukan tanggung jawab kecil. Ini tanggung jawab besar. Mohon kami didoakan untuk kita jalankan amanah, janji sebaik-baiknya untuk dapat membawa kota ini maju, bahagia menentramkan, suasana dengan iman dan takwa," ungkapnya.
Anies juga mengatakan bahwa aksi yang berlangsung saat ini tidak hanya memperingati Aksi 212 pada 2016, tapi sekaligus juga memperingati hari kelahiran (Maulid) Nabi Muhammad 12 Rabiul Awal 1439 Hijriah.
Ia berharap semua pemimpin dan warga didekatkan dengan tradisi Nabi Muhammad. Ia meinta seluruh jemaah mendoakan Republik Indonesia, khususnya kepada Presiden, Wakil Presiden, Kabinet Kerja Pemerintah, Kapolri, Panglima TNI, DPR, DPD, untuk menjadi pemimpin yang amanah.
"Yang patut berlandaskan institusi membawakan keadilan dan kesejahteraan kita semua. Di pundaknya ada keadilan," serunya.
Menurutnya, semua warga tanah air berhak berkarya, bekerja membuat suasana keluarga bahagia, suasana lingkungan aman, nyaman, sebagai bangsa penuh semangat kebersamaan.
"Lihat kan pada dunia kalau Indonesia berkumpul begini banyak membawa pesan kedamaian. Diri anda adalah bagian dari pesan itu," tambahnya.
Anies mengajak peserta untuk mematahkan anggapan beberapa pihak yang memandang Aksi 212 akan membawa kerusuhan. Anies meminta para jemaah datang dan nantinya pergi dengan kedamaian dan membawa pesan persatuan.
"Perbedaan, kebhinekaan (keberagaman) datang tanpa kontrol, siapa dilahirkan jadi apa tidak ada yang bisa mengontrol. Mari kita menjadi barisan memperjuangkan persatuan," ujarnya.
Anies pun menyampaikan rasa bangga dengan banyaknya jemaah yang berkumpul di kawasan Monas dari usia muda hingga lansia, bahkan penyandang disabilitas. Ia berharap aksi reuni ini dapat berjalan damai seperti yang berlangsung pada tahun lalu.
"Kita memastikan mereka terfasilitasi yang juga akan mendapatkan fasilitas yang sama," ungkapnya.
Di akhir pidatonya, Anies menekankan bahwa gerakan ini akan menjadi catatan sejarah dalam menciptakan perubahan. Ia meminta para jemaah untuk membawa pesan itu kepada lingkungan masing-masing.
"Pagi ini memang suasananya beda dengan beberapa hari lalu. Jakarta sekarang menyambut berkumpulnya saudara tanah air dari berbagai wilayah," katanya.
"Saya akhiri dengan salam bagi semua yang ada dari Jakarta atau luar Jakarta, sampaikan pada semua bahwa gerakan perubahan sedang berjalan di tempat ini. Kembalinya jemaah ke lingkungan masing-masing bawa pesan bahwa kita akan terus mengawal bahwa Jakarta adalah milik semua, bukan sebagian," tandasnya yang diakhiri dengan takbir, "Allahu Akbar!"
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra