Menuju konten utama

Anies Minta Menteri PUPR Buka Tol Cawang-Priok untuk Jalur Sepeda

Anies Baswedan meminta kepada Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono untuk memberikan izin pemanfaatan satu ruas jalan Tol sebagai lintasan sepeda.

Anies Minta Menteri PUPR Buka Tol Cawang-Priok untuk Jalur Sepeda
Sejumlah pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono untuk memberikan izin pemanfaatan satu ruas jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok) sisi barat sebagai lintasan road bike guna mengakomodir pengguna sepeda.

Permintaan pembuatan jalan tol khusus sepeda itu pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Syafrin Liputo. Dia mengatakan permintaan tersebut lantaran meningkatnya animo masyarakat yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi dan olahraga.

"Kami dari pak gubernur mengusulkan kepada pak Menteri PUPR [Basoeki] untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya dari arah Kebon Nanas sampai Priok, satu sisi yang akan digunakan jalur sepeda sementara," kata dia di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2020).

Namun dirinya menuturkan jalur tersebut hanya dikhususkan untuk sepeda sport saja. Penggunaan jalur tol tersebut hanya diizinkan setiap hari Minggu, mulai pukul 06.00-09.00 WIB saja.

"Bukan sepeda seperti biasa, istilahnya road bike. Jadi menyiapkan satu jalur sendiri untuk jalur sepeda sementara untuk road bike," ucapnya.

Rencananya Anies ingin membuat jalur sepeda di jalan tol sepanjang 10 sampai 12 kilometer. Syafrin menjelaskan, jalur sepeda tersebut nantinya akan ditutup menggunakan pembatas jalan dan diberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas.

Tujuannya agar tidak satu satu jalur dengan kendaraan lainnya, seperti mobil, trek, dan kendaraan besar lainnya. Mengingat, di kawasan Tanjung Priok terdapat truk besar yang mengangkat muatan untuk dibawa ke pelabuhan.

"Jadi jalan tol di sisi barat nya sampai dengan Kebon Nanas sampai Plumpang itu ditutup. Kemudian para pesepeda road bike ini loop di dalamnya. Jadi nggak sampai keluar jalan arteri, tidak bercampur dengan kendaraan lain," jelas dia.

Alasannya Pemprov DKI memilih jalan tol dibandingkan jalan lain, kata Syafrin: "Karena memang spesifikasi yang dibutuhkan memiliki panjang yang cukup dan yang memadai itu adanya di jalan tol," jelas dia.

Saat ini, Pemprov DKI masih menunggu persetujuan dari Menteri PUPR Basoeki. "Belum ada respons [dari Menteri PUPR]," kata dia.

Baca juga artikel terkait JALUR SEPEDA DKI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Reja Hidayat