tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pembangunan tanggul pantai di sejumlah titik di ibu kota akan segera tuntas. Menurut Anies, tanggul pantai itu penting untuk dibangun untuk pencegahan melubernya air laut ke daratan saat terjadi air pasang alias banjir rob.
“Saat ini belum tuntas, tapi [pembangunan] itu harus dilakukan. Karena itu paling mendasar, dan itu perlindungan terhadap penurunan permukaan tanahnya,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (16/1/2019).
Pembangunan tanggul pantai di Jakarta direncanakan terbagi ke dalam tiga fase, yakni A, B, dan C. Untuk saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan pembangunan tanggul pantai fase A di kawasan Kamal Muara, Pasar Ikan Luar Batang, dan Kali Blencong Marunda.
Sampai November 2018, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mencatat pembangunan tanggul di Pasar Ikan dan Kali Blencong sudah 90 persen, sedangkan di Kamal Muara baru 50 persen.
Perkembangan pembangunan tanggul di Kamal Muara yang baru mencapai 50 persen disebutkan karena ada penolakan dari warga sekitar. Anies tak menampik ada kendala semacam itu muncul di lapangan. Dia menengarai masalah muncul lantaran tidak ada komunikasi sebelumnya dengan warga.
“Ketika berbicara dengan warga, solusinya bisa diselesaikan sama-sama. Itu sebabnya solusinya harus bicara ke warga, serta perencanaannya memasukkan kebutuhan warga. Kalau itu ada, Insya Allah aman,” ucap Anies.
Anies menekankan pembuatan tanggul pantai sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi. Meski begitu, Anies meminta pembuatan tanggul itu tidak lantas menghalangi warga sekitar dalam mencari nafkah.
“Sebenarnya tanggul itu sejajar di mana pun. Maka kalau di satu tempat, tanggul terlihat tinggi, itu artinya tempat tersebut telah mengalami penurunan yang sangat dalam sehingga tanggulnya sampai kelihatan,” ujar Anies.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom