Menuju konten utama

Anies Ingin Sungai yang Dinormalisasi Ahok Tetap Dinaturalisasi

Gubernur Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan tetap melakukan naturalisasi sungai, meski sebagiannya telah di normalisasi.

Anies Ingin Sungai yang Dinormalisasi Ahok Tetap Dinaturalisasi
Ilustrasi. Dua anak bermain sepeda di jalur inspeksi yang berseberangan dengan permukiman penduduk di bantaran sungai Ciliwung, kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (16/4/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa, program naturalisasi sungai yang ia gagas bakal terus dilakukan meski sebagian sungai telah dinormalisasi dengan menggunakan seat pail atau beton.

Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan mencontoh apa yang telah dilakukan di negara lain. Salah satunya, kata Anies, adalah menutupi dinding beton yang dibuat di era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan pohon rambat seperti yang dilakukan di Singapura.

"Anda baiknya lihat beberapa contoh proyek yang sebelumnya dibeton lalu menjadi naturalisasi. Paling mudah di Singapura, lihat situ saja," ujarnya di DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Meski demikian, Anies mengatakan naturalisasi dengan model tersebut tidak akan dilakukan di semua bibir, melainkan beberapa sungai yang telah dibeton.

Sementara bibir sungai lain yang belum dinormalisasi, akan mendapatkan perlakuan berbeda yakni penanaman pohon serta membuat dinding menggunakan batu bronjong.

Saat ini kata Anies, pemprov tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC) untuk menjalankan program naturalisasi sungai.

Sebab, ada beberapa wilayah sungai yang kewenangannya berada di bawah instansi tersebut. "Nanti ada solusinya beda-beda, enggak disamakan," imbuhnya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Teguh Hendarwan juga menyampaikan bahwa Pemprov masih berdiskusi dengan BBWSCC soal program naturalisasi sungai.

Sebab, hal itu tidak bisa langsung dilakukan lantaran program yang dimiliki pemerintah pusat adalah normalisasi dengan menggunakan tembok beton.

"Karena itu kita sekarang lakukan yang bisa dilu, di waduk-waduk yang sudah ada," ujarnya saat ditemui Tirto di kantornya, Rabu (10/9/2018).

Selain itu, Teguh juga menyampaikan bahwa konsep naturalisasi sungai nantinya hanya akan dilakukan di lokasi-lokasi tertentu yang lahannya tak bermasalah dan sudah Pemprov.

Karena itulah, upaya untuk naturalisasi sungai diprediksi lebih lambat ketimbang normalisasi. "Sebenarnya sih pak gubernur enggak mengharuskan target. Yang penting 20-300 meter spot-spot itu ada aja," kata Teguh.

Baca juga artikel terkait NATURALISASI SUNGAI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo