tirto.id - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dipastikan dua putaran. Berdasarkan hasil entri data model C1 yang merupakan hasil sementara, pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 2,4 juta suara, Anies-Sandi 2,2 juta suara dan AHY-Sylvi 936 ribu suara. Maka, dapat dipastikan Ahok dan Anies akan kembali bertarung setelah menggeser AHY keluar panggung.
Berdasarkan data hasil Exit Poll Pilgub DKI yang dikumpulkan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 15 Februari 2017, sebanyak 49% pemilih pemula atau yang berusia kurang dari 21 tahun memilih Anies-Sandi sebagai Gubernur dan Wakil. Sedangkan, hanya 35% dari pemilih pemula ini yang memilih pasangan Ahok-Djarot. Berdasarkan hasil exit poll Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) pun menyatakan bahwa 36,4% pemilih pemula yang berusia di bawah 24 tahun mendukung Anies-Sandi.
Terkait preferensi berdasarkan agama, 97% pemilih yang bukan beragama islam memilih pasangan Ahok-Djarot dalam Pilgub 2017 ini. Sedangkan, pemilih beragama islam tersebar pada ketiga pasangan calon. Mayoritas pemilih beragama Islam memilih Anies-Sandi sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI (47%) dan 19% memilih AHY-Sylvi. Sedangkan, sisanya, 34% pemilih beragama Islam memilih pasangan Ahok-Djarot.
Bila sentimen agama masih kuat, pemilih muslim yang memilih AHY pada putaran pertama dipredikasi akan mendukung Anies. Dengan proporsi penduduk DKI beragama Islam yang mencapai 83,3%, ini menjadi potensi kekuatan Anies-Sandi untuk menang di putaran ke-2.
Bila dilihat berdasarkan massa pendukung partai, Ahok-Djarot unggul pada pemilih dari Nasdem, PDIP, Golkar dan Hanura. Bahkan, 90% pemilih yang menyatakan sebagai massa PDIP memilih pasangan Ahok-Djarot, hanya 6% yang mendukung Anies-Sandi.
Ini sama persis dengan massa PKS, sebanyak 90% pemilih yang menyatakan pendukung PKS pun memilih Anies-Sandi dan hanya 5% pendukungnya yang memilih Ahok-Djarot. Sedangkan pemilih yang mengaku sebagai konstituen Gerindra, partai utama pengusung Anies-Sandi, justru hanya 78% yang memilih Anies-Sandi.
Hal ini masih lebih baik dari pemilih yang mengaku pendukung Partai Demokrat, pengusung utama pasangan Agus-Sylvi. Mereka yang memilih Agus-Sylvi hanya 64%. Sedangkan, mayoritas masa dari tiga partai pendukung lainnya memilih pasangan Anies-Sandi. Seperti, massa PAN (yang resminya mendukung Agus-Sylvi) malah 71% pendukungnya memilih Anies-Sandi. Ini senada dengan 60% pendukung PKB (yang resminya mendukung Agus-Sylvi) juga malah memilih Anies-Sandi.
Exit poll sangat berbeda dengan quick count atau hitung cepat. Untuk memahami perbedaan keduanya, baca:
Penulis: Dinda Purnamasari
Editor: Zen RS