tirto.id - Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendatangi kantor DPD PDIP DKI Jakarta sekitar pukul 12.15 WIB. Kedatangannya disambut langsung oleh perwakilan pengurus DPD DKI Jakarta, Putra Nababan.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, mengatakan, pertemuan perwakilan PDIP dengan Anies siang ini memang salah satunya untuk membahas mengenai Pilkada 2024. Sebab, namanya ada dalam salah satu yang diusulkan dari pihak eksternal.
“Ya tentunya satu di antaranya ya yang nanti DPD ditugaskan oleh DPP untuk membangun komunikasi dengan Pak Anies. Nah nanti hasil pembicaraan ini akan disampaikan oleh DPD PDIPerjuangan Jakarta ke DPP,” tutur Masinton di kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Sabtu (24/8/2024).
Dia menjelaskan, komunikasi ini juga akan membahas mengenai idiologi PDIP yang harus dipahami Anies. Sebab, sebelumnya Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyebut bahwa Anies harus nurut jika memang mau diusung PDIP.
“Kemudian mendiskusikan tentang PDI Perjuangan, ideologi, platform perjuangan, program dan lain sebagainya,” ucap Masinton.
Saat disinggung mengenai kemungkinan Anies masuk PDIP, Masinton mengaku partainya selalu terbuka dengan siapapun. Asalkan, tujuan dan ideologinya sama dengan partai berlogo banteng tersebut.
Sejauh ini, kata Masinton, ada beberapa nama yang akan diusung untuk Pilkada 2024 dari internal. Disebutkan dia, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, Rano Karno, Tri Rismaharini, dan Andika Perkasa.
“Ya kita tunggu, nanti tanya ke DPP karena DPP yang lebih tahu,” ungkap Masinton.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengaku pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan. Komunikasi itu dilakukan guna membahas kemungkinan duet dalam Pilkada 2024.
"Ada, bahkan Pak [Ahmad] Basarah juga sudah bertemu dengan Pak Anies Baswedan," ucap Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (22/08/2024).
Dia menjelaskan, segala kemungkinan untuk meminang Anies menjadi calon gubernur DKI Jakarta masih mungkin terjadi. Dia pun menegaskan, pernyataan Megawati mengenai Anies dalam sambutan di hadapan para calon kepala daerah bukan berarti penolakan.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Abdul Aziz